Pria Ini Harus Potong Mr P Akibat Pesta Seks

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Rabu, 24 Mei 2023
0 dilihat
Pria Ini Harus Potong Mr P Akibat Pesta Seks
Seorang pria di Italia harus diamputasi penisnya pasca melakukan pesta seks dengan obat terlarang. Foto: Repro Kabar6.com

" Seorang pria di Italia yang berusia 50 tahun, penisnya harus diamputasi setelah melakukan pesta seks selama 24 jam "

ROMA, TELISIK.ID - Seorang pria di Italia harus rela penisnya diamputasi pasca pesta seks. Pria tersebut mengalami syok septik dan harus diamputasi, imbas terjadi nekrosis pada penis sampai skrotum-nya.

Dilansir dari Health.detik.com, pria yang tak disebutkan namanya tersebut berusia 50 tahun dan dirawat intensif di Grosseto, Italia. Dikutip dari Daily Mail, pria tersebut melakukan hubungan seks selama kurang lebih 24 jam dalam pengaruh obat-obatan terlarang.

Pria tersebut mengonsumsi MDMA atau ekstasi sebelum melakukan pesta seks 'gila' di apartemen mereka di Castel del Piano. Terkait dengan berita tersebut, dokter spesialis andrologi dan seksologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd buka suara.

Menurutnya, hampir tidak mungkin pria bisa ereksi dan berhubungan intim selama 24 jam penuh. Menurut Prof Wimpie, MDMA yang dikonsumsi juga tidak akan memberikan efek ereksi bertahan hingga seharian.

"Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi dan apa akibat sebenarnya akibat pesta dengan menggunakan MDMA atau ekstasi itu. Tapi rasanya tidak mungkin kalau sampai ereksi terus dan melakukan hubungan seks berjam-jam sampai penis nekrosis hanya karena mengonsumsi MDMA atau ekstasi," ucap Prof Wimpie, dilansir dari Detikcom, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga: Penobatan Raja Charles Diisi Pesta Seks 7 Jam, Mahkota Bertabur Emas dan Permata Rp 87 Triliun

Bukan untuk memperpanjang durasi ereksi, dr Wimpie juga menekankan bahwa ekstasi hanya memberikan efek halusinogen pada penggunanya. Selain itu, ia juga mengatakan nekrosis pada penis lebih sering terjadi jika ada trauma.

"Jadi untuk bisa berhubungan seks berjam-jam tentu perlu ereksi berjam-jam. MDMA tidak menimbulkan ereksi sekian lama. Menimbulkan kegembiraan berlebihan iya, halusinasi, perasaan tak terkontrol iya, tapi bukan ereksi berjam-jam," jelasnya.

Nekrosis penis bisa terjadi karena trauma pada penis atau suntikan langsung ke dalam penis. Suntikan untuk menimbulkan ereksi berkepanjangan.

Kisah amputasi penis juga pernah terjadi di Indonesia, dikutip dari Viva.co.id, video viral kisah pasien amputasi penis ini dibagikan oleh Ners Epan Y.B di akun TikToknya @yowano_brother. "Share buat bapak-bapak di sana ya," tulis Epan Y.B pada caption unggahan videonya.

Baca Juga: Biaya Hidup Mahal, Wanita di Inggris Ramai-ramai jadi PSK

Video ini viral dan telah ditonton 3,7 juta kali, 220 ribu menyukai, dan 5,6 ribu memberikan komentar. Dalam unggahan video tersebut menampilkan seorang nakes berpakaian baju operasi sedang duduk di ruang operasi.

Kemudian kisah pasien amputasi itu dituliskan dalam video tersebut. Pasiennya laki-laki berumur 36 tahun. Ia bekerja di salah satu perusahaan di luar pulau di Indonesia. Awalnya pasien masuk kamar operasi dengan rencana tindakan penektomi parsial (memotong penis sebagian).

"Perkiraaan awal hanya kepalanya saja, ternyata menjalar sampai pangkal," tulis keterangan di video tersebut. Lalu dengan berat hati dokter menjelaskan bahwa tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi total, yaitu pemotongan sampai pangkal penis. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga