Negara Ini Punya Kota Dihuni 20 Ribu Janda, Kisahnya Bikin Sedih
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 19 Juni 2022
0 dilihat
Janda yang hidup di Kota Vrindavan, India. Setidaknya ada 20 ribu janda yang hidup di kota ini. Foto: Repro BBC.com
" Dalam ajaran masyarakat Hindu setempat, seorang janda tidak diperbolehkan menikah lagi dan diwajibkan untuk tinggal di rumah "
VRINDAVAN, TELISIK.ID - Vrindavan suatu kota di India yang disebut sebagai Kota Janda. Di mana ada ribuan wanita tanpa suami telah dibuang oleh keluarga mereka dan ditinggalkan sendirian di sana.
Melansir BBC.com, kota misterius ini selama berabad-abad telah menarik perhatian. Dalam ajaran masyarakat Hindu setempat, seorang janda tidak diperbolehkan menikah lagi dan diwajibkan untuk tinggal di rumah. Sang janda pun diharuskan mengenakan pakaian warna putih yang menjadi simbol duka atas kepergian sang suami.
Konon seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya dianggap telah kehilangan makna untuk hidup. Bahkan prosesi pemakaman India konservatif yang bernama sati menyarankan para janda untuk bunuh diri dan menyusul suaminya di alam sana.
Bagi yang menolak, seorang janda akan dikucilkan oleh keluarga dan kehilangan hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan agama. Oleh sebab itu, tak sedikit yang pergi dari rumah.
Maka itu, Vrindavan adalah tempat pelarian janda-janda. Melansir detik.com, Vrindavan merupakan sebuah kota dari provinsi Uttar Pradesh. Di kalangan masyarakat Hindu, Vrindavan juga dipercaya sebagai tempat masa kecil Dewa Krishna yang dianggap suci.
Baca Juga: Seharga Apartment di Jakarta, Ini Buah Paling Mahal di Dunia
Baca Juga: Pria Ini Pakai Dana Bansos untuk Main Judi, Pemerintah Rugi Miliaran Rupiah
Tak sedikit janda yang berziarah dan tinggal di Vrindavan hingga akhir hidupnya. Di Vrindavan, para janda memang diperlakukan baik oleh para janda yang tergabung di dalam komunitas. Setidaknya ada sekitar 20 ribu janda yang tinggal di sana.
Sehari-harinya para janda biasa bangun pagi dan melakukan ibadah. Tak sedikit juga yang pergi ke Sungai Yamuna untuk mandi dan melakukan aktivitas ibadah lainnya.
Para janda pun merasa nyaman dan terbantu ketika bertemu dengan wanita lain yang senasib. Persaudaraan dan persamaan nasib itulah yang membantu para janda untuk hidup di Vrindavan. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali