Profil Jack Ma, Pebisnis Ternama yang Menghilang

Haidir Muhari, telisik indonesia
Selasa, 12 Januari 2021
0 dilihat
Profil Jack Ma, Pebisnis Ternama yang Menghilang
Jack Ma, founder Alibaba Group. Foto: Repro cnbcindonesia.com

" Hari ini yang kami dapatkan bukan uang. Yang kami dapatkan adalah kepercayaan dari orang-orang. "

ZHEJIANG, TELISIK.ID - Siapa Jack Ma yang berani memberikan kritik tajam terhadap kebijakan ekonomi Pemerintah China?

Jack Ma merupakan pendiri Alibaba Group. Perusahaan e-commerce terbesar di China. Ia orang terkaya di China pada tahun 2020. Dilansir dari Forbes.com pada Selasa (12/1/2021) kekayaan Jack Ma saat ini mencapai US$58.1 Milyar. Sementara di dunia ia menduduki peringkat ke-17.

Sebelum itu, Jack Ma kecil ternyata terlahir dari keluarga berekonomi lemah. Dilansir dari wikipedia orangtuanya adalah pemusik dan pendongeng tradisional. Ayahnya adalah pensiunan yang hanya mendapat tunjangan bulanan sebesar Rp500.000.

Di usia 12 tahun Jack Ma, mengunjungi hotel-hotel untuk menawarkan jasa menjadi pemandu wisata. Kesempatan itu juga ia jadikan ajang untuk belajar bahasa Inggris dari turis yang datang.

Hal itu dilakukannya hingga usia 20 tahun. Interaksinya dengan turis yang datang menjadikan Jack Ma kecil lebih terbuka pemikirannya dibandingkan anak-anak seumurannya.

Jack Ma sempat ditolak sejak sekolah dasar. Ia juga bahkan sempat dua kali ditolak saat masuk universitas. Penolakan itu disebabkan karena ia tak begitu baik dalam matematika.

Baca juga: Boyan Salt, Penemu Teknologi Pembersih Sampah di Lautan

Setelah kali ke tiga mengikuti ujian, ia akhirnya dinyatakan lulus di Bachelor of Arts/Science, Hangzhou Teacher's Institute. Pada usia ke-24, ia berhasil menyelesaikan pendidikan di universitas tersebut.

Perjalanan orang sukses memang tak selalu mulus dan bertabur bunga. Seperti demikian juga Jack Ma. Saat melamar menjadi manajer di perusahaan ayam goreng terbesar di dunia. Perusahaan itu adalah Kentucky Fried Chicken yang didirikan Kolonel Harland Sanders.

Namun, ia tak mau kapok dan rebah. Ia memang terkenal gigih dan pantang menyerah. Ia lalu melamar menjadi guru bahasa inggris di universitas lokal. Ia diterima dan mendapatkan upah sebesar 100-120 renminbi atau setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan.

Pada tahun 1995, dilansir dari akupaham, Jack Ma pindah kerja ke perusahaan penerjemah. Ia memutuskan berangkat ke Amerika Serikat dan mulai mengenal internet.

Dilansir dari voffice.co.id, saat pertama kali suami dari suami dari Cathy Zang  ini menggunakan internet ia lalu mencari kata 'beer' dan 'China'. Hasilnya internet tidak ada satupun tampilan hasil pencarian tersebut.

Ide briliannya lalu muncul. Ia  menciptakan lama website untuk jasa terjemahan bahasa China. Layanan ini menarik perhatian pengguna internet di seluruh dunia. Kejadian inilah yang Ma Yun, nama lain Jack Ma, untuk mendirikan Alibaba.com pada 1999.

Baca juga: Jadav Payeng, Seorang Diri Menanam Hutan

Situs Alibaba.com kemudian menjadi tempat pertama yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri. Bahkan pada Oktober 1999 perusahaan Ma Yun berhasil mengumpulkan 5 $ juta dari Goldman Sachs dan juga sebesar 20 $ juta dari SoftBank.

Kegemilangan terus diraihnya setelah itu. Di tahun 2005, Yahoo ikut berinvestasi 1 $ miliar untuk ditukarkan dengan 40% saham perusahaan. Dari keputusan ini Yahoo berhasil menghasilkan 10 $ miliar untuk IPO Alibaba.

Alumni Cheung Kong Graduate, School of Bussines, Beijing ini, tak berhenti. Ia gigih untuk terus tumbuh. Akhirnya, 19 September 2014 Alibaba menjadi perusahaan go public. Karena ini nilai saham Alibaba.com meroket hingga 38?n membuat harta Ma meningkat secara fantastis.

“Hari ini yang kami dapatkan bukan uang. Yang kami dapatkan adalah kepercayaan dari orang-orang,” Ujar ayah dari Ma Yuankun dan Ma Yuanbao kala itu dilansir dari dewaweb.com.

Pada ulang tahun Alibaba ke-20 tepatnya 30 September 2019, Jack Ma secara resmi mengundurkan diri dari dewan direksi. Ia menyerahkan tongkat kepemimpinan CEO kepada Daniel Zhang.

Kegigihan, ketekunan, menjadi salah satu kunci kesuksesan Ma Yun. Walau bergelimang harta, ia tetap menjadi Ma yang sederhana. Kini, alibaba merupakan retailer online terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Wal-Mart. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga