Suntikan Dana MBG Rp 900 Miliar per Hari di 2026, Sistem Otomatis Terisi ke Rekening SPPG
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 04 Desember 2025
0 dilihat
Program Makan Bergizi Gratis 2026 dipastikan mendapat suntikan dana Rp 900 miliar per hari dengan sistem rekening otomatis SPPG. Foto: Repro Antara.
" Pemerintah menyiapkan aliran dana Rp 900 miliar setiap hari pada 2026 untuk program Makan Bergizi Gratis, dengan sistem rekening virtual SPPG yang diklaim selalu terisi "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintah menyiapkan aliran dana Rp 900 miliar setiap hari pada 2026 untuk program Makan Bergizi Gratis, dengan sistem rekening virtual SPPG yang diklaim selalu terisi.
Badan Gizi Nasional memastikan kesiapan pendanaan program Makan Bergizi Gratis pada 2026 melalui skema alokasi anggaran harian yang mencapai Rp 900 miliar.
Dana tersebut akan dialirkan secara teratur kepada mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dengan mekanisme rekening virtual yang terisi otomatis untuk menjaga kelancaran operasional di lapangan.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa mulai 1 Januari 2026 pemerintah akan menggunakan anggaran sekitar Rp900 miliar per hari untuk mendukung program tersebut.
Dana ini digunakan untuk memastikan penyediaan bahan baku, operasional dapur, dan pembayaran tenaga kerja yang terlibat dalam pelayanan MBG di seluruh daerah.
“Kami akan mengirimkan uang atau menggunakan uang per hari Rp900 miliar,” ujar Dadan dalam Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia di Jakarta Pusat, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (4/12/2025).
Baca Juga: Pendaftaran Mitra SPPG untuk MBG Kembali Dibuka 2025
Dari total anggaran harian itu, sebagian besar digunakan untuk belanja bahan pangan. Dadan merinci bahwa sekitar 85 persen dialokasikan untuk pembelian bahan baku makan bergizi gratis yang mayoritas berasal dari produk pertanian dalam negeri.
“Bahan bakunya 95 sampai 99 persen merupakan produk-produk pertanian. Kemudian 10,5 persen digunakan untuk membayar ibu-ibu dan bapak-bapak yang bekerja sebagai petugas SPPG,” katanya.
Untuk memastikan keberlangsungan operasional setiap mitra, BGN menerapkan sistem pengisian otomatis pada rekening virtual account SPPG. Setiap satuan pelayanan akan memiliki saldo dasar Rp500 juta yang akan kembali terisi apabila digunakan.
“Setiap SPPG operasional, uangnya akan selalu ada dalam virtual account. Itu kita akan isi Rp500 juta. Jadi kalau berkurang Rp300 juta, otomatis akan kembali ke Rp500 juta,” jelas Dadan.
Dengan skema tersebut, mitra SPPG tidak lagi diwajibkan mengajukan proposal anggaran secara berkala. Mereka hanya diminta menyampaikan laporan penggunaan dana setiap bulan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
“Tidak ada lagi nanti mitra yang harus mengusulkan proposal setiap bulan, tetapi cukup melaporkan penggunaan uang karena rekening virtual account-nya akan kita isi otomatis,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dadan juga memaparkan besaran anggaran BGN untuk tahun anggaran 2026. Ia menegaskan bahwa pagu yang telah diputuskan mencapai Rp 268 triliun dengan tambahan dana cadangan sebesar Rp 67 triliun.
Baca Juga: Heboh BGN Tiru India jadi Standar MBG, Begini Penjelasannya
“Pagu BGN itu sudah diputuskan senilai Rp268 triliun dengan dana cadangan Rp67 triliun, sehingga total anggaran BGN 2026 kurang lebih Rp335 triliun,” kata Dadan.
Anggaran tersebut disiapkan untuk mendukung keberlanjutan program MBG yang menyasar jutaan penerima manfaat setiap hari, sekaligus mendorong perputaran ekonomi di sektor pertanian, peternakan, dan tenaga kerja lokal.
Pemerintah menekankan bahwa pengelolaan dana akan dilakukan secara terukur dengan pelaporan rutin dari setiap SPPG untuk menjaga akuntabilitas penggunaan anggaran. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS