Syahbandar Kolaka Batalkan Pemberangkatan Ratusan Penumpang
Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 25 Desember 2019
0 dilihat
Kepala Syahbandar menghentikan penjualan tiket karena kapal sudah overload. Foto: Muh. Risal/Telisik
" Kita tetap melayani masyarakat jadi apa yang kita lakukan hari ini, dengan membatasi jumlah penumpang semata-mata untuk membuat masyarakat menjadi aman, nyaman, dan tertib di atas kapal. Ini untuk keselamatan mereka juga. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Kepala Syahbandar pelabuhan Kolaka saat melakukan sidak di Pelabuhan Tobaku, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Rabu Pagi (25/12/2019) membatalkan keberangkatan ratusan penumpang yang hendak berangkat menuju pelabuhan Bansala (Siwa) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggunakan Kapal Feri Camelia.
Pembatalan tersebut dikarenakan, jumlah penumpang yang terdaftar dalam manifes Kapal Feri Camelia melebihi kapasitas muatan atau overload.
Kepala Syahbandar Pelabuha Kolaka, Hasfar, mengungkapkan jika berdasarkan informasi yang mereka peroleh, lonjakan penumpang sudah terjadi sejak empat hari terakhir menjelang libur Natal dan tahun baru.
"Kita tetap melayani masyarakat jadi apa yang kita lakukan hari ini, dengan membatasi jumlah penumpang semata-mata untuk membuat masyarakat menjadi aman, nyaman, dan tertib di atas kapal. Ini untuk keselamatan mereka juga," kata Hasfar.
Untuk penumpang yang batal berangkat, lanjutnya. Bisa menunggu pemberangkatan kedua, pukul 16.00 Wita, menggunakan Kapal Feri Merak.
"Jadi penumpang tidak usah khawatir semua pasti terangkut," terangnya.
Ini pertama saya monitoring di sini, katanya, kedepannya operator dan kepala BPTD agar melakukan pekerjaan secara sinergis.
"Yang jual tiket itu harus bersinergi dengan pos pintu Syahbandar, kalau Syabahdar bilang sudah cukup kapasitas ya jangan dijual lagi. Makanya tadi saya sempat hentikan penjualan tiket karena kapasitas kapal sudah cukup," jelasnya.
Tentunya saya berharap, semua stakeholder yang terkait dalam proses pemberangkatan penumpang dan masyarakat pada umumnya untuk saling mendukung demi keselamatan pelayaran.
"Semua stakehorder saling mensupport, walaupun garda terdepan dalam penegakkan keselamatan ini adalah Syahbandar, tapi tanpa KP3, BPTD, Dinas Perhubungan Kolut, dan agen operator kapal serta dukungan masyarakat apa yang kami inginkan yaitu keselamatan pelayaran atau zero insiden itu tidak akan tercapai," tegas Syahbandar.
Baca Juga: Satu Januari, Situs Film Online IndoXXI Pamit
Hasfar juga meminta, agar berikutnya dalam kondisi apapun muatan kapal tidak boleh melebihi kapasitas.
"Jadi mau cuaca buruk atau baik, ya kapasitasnya harus seperti ini. Partikulernya, kalau 25 mobil itu saja tidak boleh lebih dan ini sudah berlaku di Kolaka," pungkasnya.
Untuk saat ini ucapnya, belum perlu tambahan armada. Kalaupun ada lonjakan penumpang cukup dilakukan ekstra trip saja, karena jarak tempuhnya juga cukup dekat hanya 3 jam lebih. Sehingga kalau ditambah kapal, nantinya mubazir.
Sekedar informasi, berdasarkan keterangan kepala Syahbandar Kolaka. Kapal Motor Penumpang (KMP) Camelia atau lebih dikenal masyarakat Kapal Feri memiliki kapasitas angkut penumpang sebanyak 203 jiwa dan kapasitas angkut mobil sebanyak 25 unit.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Sumarlin