1700 Hektar Lahan Kendari Segera Disulap jadi Kawasan Industri
Reporter
Jumat, 15 April 2022 / 5:50 pm
KENDARI,TELISIK.ID - PT Kendari Kawasan Industri Terpadu (KKIT) bekerjasama dengan China Construction Third Engineering Bureau Group, rencananya akan menghadirkan mega industri di kawasan Abeli Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menjelaskan, rencana pembangunan kawasan mega industri guna meningkatkan nilai ekonomis Kota Kendari.
"Saya kira ini akan mengangkat nilai ekonomis," kata Sulkarnain Kadir, Kamis (14/4/2022).
Ia juga mensyaratkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Kendari harus masuk sebagai pemegang saham di kawasan industri tersebut.
"Terkait dengan berapa persentase sahamnya kita masih sementara negosiasikan, tapi yang jelas kita persyaratan itu," ujarnya.
Sehingga, otomatis hasil dari industri ini bisa menjadi pendapatan hasil daerah di Kota Kendari.
"Itu yang kita ingin dan alhamdulillah disepakati, kita paham kapasitas kita (Perumda Kendari) terbatas, makanya kita terbuka, tapi kita persyaratkan yang ikut menjadi bagian proses ini," ujarnya.
Komisaris Utama PT KKIT, Hery Asiku mengatakan, kawasan industri ini akan melibatkan tenaga kerja dalam jumlah besar yang tentu saja berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun juga dari Cina.
"Dengan demikian, kawasan ini akan berdampak pada bangkitnya ekonomi yang sangat signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah," ujarnya.
Baca Juga: Lalu Lintas Pasar Baru Macet Akibat Lampu Merah Padam
Hery Asiku menerangkan berdasarkan studi kelayakan, kawasan industri ini akan memberikan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Tenggara sebesar Rp 2,4 triliun.
Pembangunan kawasan industri akan dimulai tahun 2022 ini di wilayah Kecamatan Abeli, Kota Kendari dengan luas wilayah di tahap awal seluas 400 hektare dari total 1700 hektare.
Baca Juga: Pelataran Kantor Gubernur, Tempat Ngabuburit Ramah Dompet
Selain itu, pihak PT KKIT juga meminta pabrik ini dibangun ramah lingkungan, mengingat letaknya di tengah kota.
"Kita masih urus, mungkin 2 atau 3 bulan ke depan untuk groundbreaking," kata Hery Asiku yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara.
Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara itu juga menjelaskan, pihaknya masih sementara ajukan izin di pusat untuk mengkolaborasikan kawasan industri ini menjadi proyek strategis nasional, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya juga akan ada industri pertanian dan perikanan.
"Andai kata, lahan itu masih ada, tidak menutup kemungkinan jika perikanan akan ada di sana, tapi kita utamakan untuk industri berat," jelasnya. (B)
Reporter: Ruliawan Putra Utama
Editor: Kardin