Anggaran Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan di Sulawesi Tenggara 2024 Minim

Erni Yanti

Reporter

Jumat, 19 Januari 2024  /  10:51 am

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul mengatakan, anggaran pemeliharaan dan peningkatan jalan di Sulawesi Tenggara tahun 2024 sangat terbatas. Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Pemeliharaan dan peningkatan jalan di Sulawesi Tenggara tahun 2024 ini tidak memiliki anggaran yang besar.

"Tahun ini kita kebagian anggaran tidak terlalu besar dibandingkan tahun lalu terkait pemeliharaan dan peningkatan jalan. Kita harus pahami kondisi keuangan daerah kita fokus ke pilkada, sehingga dana sebagian besar lari kesana," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsu.

Namun kata Pahri, saat ini terdapat dana tambahan untuk dialokasikan ke beberapa lokasi yang telah ditentukan.

"Untuk anggaran itu sudah punya lokasi, tidak bisa kita ubah-ubah lagi. Sekarang persoalannya kalau ada jalan rusak di suatu tempat itu kita tidak punya anggaran. Yang jelas di tahun 2024 kita harus siap menghadapi kerusakan-kerusakan ekstrem dengan dana yang tersedia," ujarnya.

Menurut data Dinas SDA dan Bina Marga, jalan provinsi yang sudah baik saat ini sekitar 76 persen  yang dalam kategori belum baik sekitar 23 persen atau 190 km.

Baca Juga: Kerap Memakan Korban, Warga Kendari Keluhkan Jalan Rusak

"Data untuk Kabupaten Muna sudah 90 persen baik, kecuali Muna ke Buton Tengah. Yang sudah baik seratus persen itu Baubau, Buton Selatan, Sementara Buton tinggal yang ke arah Buton Utara, yang rusak parah itu di daerah Buton Utara," ucapnya.

Kata Pahri, anggaran pemeliharaan dan peningkatan jalan tahun 2024, lokasinya telah dipilah-pilah berdasarkan tingkat kerusakan yang parah.

"Pemeliharaan dan peningkatan jalan dengan dana Rp 27,5 miliar dianggarkan untuk se-Sulawesi Tenggara, untuk lokasi yang telah dipilah-pilah. Prioritas di daerah Buton Utara dan Motaha, Konawe Selatan terdapat jalan rusak parah sekali," ucapnya.

Baca Juga: Mantan Kasatpol PP Sulawesi Tenggara Ngamuk Soal Jalan Rusak di Kolaka Utara

Sementara salah seorang masyarakat di Kabupaten Muna, Fadila, mengeluhkan jalan yang ada di Desa Lapodidi, Kecamatan Kontunaga, karena telah bertahun-tahun jalan rusak parah.

"Parah sekali jalan di kampung saya. Kalau lewat disitu, sakit pinggangku. Padahal jalan itu menjadi akses mobilisasi sangat diperlukan oleh petani atau pengguna kendaraan," ucap Fadila.

Di tahun politik ini, dia berharap agar daerah pedesaan tidak hanya dijadikan tempat kampanye untuk menarik suara, namun janji-janji kampanye dibuktikan secara nyata setelah kampanye. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS