Asteroid Raksasa 2024 YR4 Ancam Hantam Bulan, Dampaknya ke Bumi Diprediksi Mengerikan
Content Creator
Sabtu, 27 September 2025 / 7:58 pm
Asteroid raksasa bernama 2024 YR4, berpotensi menghantam permukaan bulan pada tahun 2032. Foto: Repro iStock Photo
JAKARTA, TELISIK.ID - Dunia astronomi kembali dihebohkan dengan ancaman luar angkasa terbaru. Badan Antariksa NASA telah mengkonfirmasi bahwa asteroid bernama 2024 YR4, yang ditemukan tahun lalu, memiliki kemungkinan sekitar 4 persen untuk menabrak bulan pada 22 Desember 2032.
Asteroid ini, yang dijuluki "city killer" karena ukurannya yang mencapai sekitar 60-90 meter (setara dengan lapangan sepak bola atau gedung 10 lantai), awalnya dikhawatirkan akan mendekati bumi, tetapi perhitungan terbaru menunjukkan bumi aman namun bulan menjadi target potensial.
Menurut data dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA, asteroid ini memiliki massa antara 51 juta hingga lebih dari 711 juta kilogram, tergantung kepadatannya.
Jika tabrakan terjadi, energi yang dilepaskan bisa setara dengan ledakan nuklir besar, menciptakan kawah baru di permukaan bulan dan memicu hujan puing-puing angkasa, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Sabtu (27/9/2025).
Baca Juga: Isu Ijazah Dibantah, Jokowi Pastikan Dukungan Total Prabowo-Gibran 2 Periode Tetap Lanjut
Dampaknya bagi bumi diprediksi mengerikan. Debris dari tabrakan tersebut bisa meningkatkan jumlah mikrometeoroid yang memasuki atmosfer Bumi hingga 1.000 kali lipat dari rata-rata normal selama beberapa hari, mengancam satelit-satelit di orbit bumi dan keselamatan astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Meskipun orbit bulan tidak akan berubah secara signifikan, risiko bagi infrastruktur luar angkasa manusia bisa menimbulkan kerugian miliaran dolar dan gangguan komunikasi global.
Dr. Sarah Widjaja, ahli astrofisika dari Observatorium Bosscha, menyatakan, "Ini adalah skenario yang jarang terjadi, tapi potensinya tidak boleh diabaikan. Tabrakan asteroid sebesar ini dengan bulan bisa memicu 'hujan meteor' buatan yang berbahaya bagi bumi. Kita perlu memantau dengan ketat."
Para ilmuwan dari NASA dan lembaga antariksa lainnya sedang mempertimbangkan solusi ekstrem, termasuk penggunaan ledakan nuklir untuk menghancurkan atau mengalihkan lintasan asteroid tersebut.
Melansir Sciencealert.com, Sabtu (27/9/2025), sebuah makalah yang belum direview menyebutkan bahwa bom nuklir 1 megaton bisa memecah asteroid menjadi potongan kecil berukuran 10 meter, mencegah dampak besar.
Baca Juga: Surat Edaran Resmi Pakaian Dinas dan Atribut Lengkap PPPK Paruh Waktu 2025, Berlaku Oktober
Namun, opsi ini melibatkan risiko politik dan teknis, termasuk kemungkinan bahwa upaya pengalihan justru mengarahkan asteroid ke bumi.
Observasi terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Mei 2025 telah meningkatkan probabilitas tabrakan dari 3 persen menjadi 4.3 persen, dan kemungkinan ini masih bisa berubah seiring data baru.
Badan Antariksa Eropa (ESA) juga memantau situasi ini, dengan peringatan bahwa probabilitas masih naik perlahan.
Misi pengintaian potensial direncanakan untuk diluncurkan sebelum 2028 guna mengukur massa asteroid lebih akurat, mungkin dengan memanfaatkan misi existing seperti OSIRIS-APEX.
Namun, ini menjadi pengingat betapa rapuhnya posisi kita di tata surya. Pantauan akan terus dilakukan, dan update terbaru diharapkan dalam beberapa bulan mendatang. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS