Baca Buku Obat Manjur Hilangkan Stres
Reporter
Minggu, 13 September 2020 / 6:38 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Membaca buku diyakini tidak hanya dapat menambah wawasan dan mempertajam pikiran, tetapi juga mampu menghilangkan stres yang dialami seseorang.
Dilansir dari sehatq.com, salah satu manfaat membaca buku adalah meredakan stres. Sehingga membaca buku sangatlah baik untuk kesehatan yang berkelanjutan.
Pasalnya, rasa stres ternyata bisa berkontribusi sebanyak 60 persen terhadap seluruh penyakit. Buktinya, stres bisa meningkatkan risiko terserang stroke selama 50 persen dan serangan jantung sebanyak 40 persen.
Menurut sebuah penelitian dari University of Sussex, Inggris, membaca dapat menurunkan stres hingga 68 persen. Diketahui, mendengar musik dan jalan kaki, juga bisa meredakan stres, namun tidak seampuh membaca buku.
Para peneliti dari universitas itu membuktikan, orang yang membaca buku, setidaknya selama 6 menit, mengalami penurunan detak jantung maupun ketegangan otot.
Selain menghilangkan stres, dengan membaca buku seseorang juga bisa mendapatkan manfaat yang banyak.
Di antaranya adalah, pertama, memperkuat kesehatan otak. Di mana, aktivitas membaca buku, melibatkan jaringan dan sinyal rumit di dalam otak. Saat seseorang sudah bisa membaca dengan baik, maka jaringan-jaringan itu juga semakin menguat.
Dalam sebuah studi, para partisipan diminta untuk membaca novel, selama 9 hari penuh. Ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan MRI pada otak, berhasil menunjukkan bahwa kinerja korteks somatosensor (bagian otak yang merespons sensasi fisik), meningkat.
Baca juga: Face Shield Efektif Cegah Penularan COVID-19 Setelah Masker
Kedua, meningkatkan empati. Penelitian membuktikan, orang-orang yang suka membaca buku fiksi, terutama yang memfokuskan jalan ceritanya pada seorang karakter, merasakan peningkatan kemampuan untuk memahami perasaan dan kepercayaan orang di sekitarnya.
Para peneliti menyebut hal ini sebagai “teori pikiran”, yakni kemampuan seseorang dalam membangun, menavigasi dan mempertahankan hubungan sosial dengan sekitarnya.
Namun, manfaat membaca buku yang satu ini, tidak akan bisa dirasakan dengan instan. Seseorang perlu membiasakan diri untuk membaca, dalam waktu jangka panjang, hingga akhirnya, kemampuan berempati mereka meningkat.
Ketiga, memperlambat penurunan kognitif. Seiring bertambahnya usia, tentu fungsi otak akan semakin menurun. Hal-hal mudah seperti mengingat nama orang, akan terasa sulit dilakukan.Berdasdarkan beberapa studi, membaca buku bermanfaat dalam memperlambat penurunan kognitif dan bahkan mencegahnya.
Bahkan, gangguan kognitif seperti Alzheimer, dapat dicegah. Pada 2013, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di Rush University Medical Center, Amerika Serikat, menemukan bahwa membaca buku juga dapat memperlambat demensia.
Dalam studi itu dari 294 responden, mayoritas adalah orang-orang dewasa yang sudah berusia 89 tahun.
Keempat, membaca buku juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Jika sebelum tidur Anda masih memiliki kebiasaan main handphone, ada baiknya kini mengganti gadget dengan buku. Penelitian membuktikan, membaca buku fisik (bukan dari gadget), mampu meningkatkan kualitas tidur. Bagaimana bisa?
Menurut dokter di Mayo Clinic, menciptakan ritual sebelum tidur, seperti membaca buku, dapat memudahkan transisi tubuh, dari kondisi terjaga menjadi mengantuk.
Baca juga: Begini Persentasi Penularan COVID-19 Jika Tak Pakai Masker
Dibandingkan dengan bermain handphone sebelum tidur, lebih baik Anda membaca buku saja. Sebab, main handphone sambil menunggu ngantuk, bisa mengurangi durasi tidur dan menurunkan kualitas tidur.
Kelima, meningkatkan kecerdasan. Banyak sekali kutipan atau kata-kata mutiara yang menyarankan masyarakat membaca, agar lebih pandai dan jendela dunia pun terbuka. Saran tersebut benar adanya. Banyak studi yang membuktikan bahwa membaca, bisa membantu Anda, menambah daftar kosakata yang dikuasai.
Lebih dari itu, penelitian lainnya menunjukkan, orang yang memiliki kemampuan baca yang baik sejak dini, berpotensi menjadi lebih pandai saat sudah dewasa. Studi tahun 2014 juga membuktikan, anak-anak yang sudah bisa membaca buku sejak 7 tahun, mendapatkan nilai yang lebih tinggi saat tes IQ, di kemudian hari.
Keenam, meredakan gejala depresi. Bahwa, para pengidap gangguan mental depresi, terkadang merasa terisolasi dan “terpisah” dari orang lain. Ternyata, manfaat membaca buku, bisa meredakan gejala depresi yang mereka rasakan tersebut.
Terutama buku-buku novel fiksi, yang membuat pembacanya “menyelam” ke dalam dunia imajinasi. Hal ini dipercaya bisa membantu pengidap depresi menciptakan strategi tertentu dalam mengalahkan depresi.
Itulah sebabnya Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, memulai program bernama Reading Well. Melalui program ini, ahli medis akan merekomendasikan jenis buku, untuk mengobati beberapa kondisi medis tertentu.
Terakhir adalah mampu meningkatkan harapan hidup. Walau sulit dipercaya, faktanya ada sebuah studi yang dilakukan selama 12 tahun, yang membuktikan bahwa salah satu manfaat membaca buku adalah membuat panjang umur. Tidak main-main, studi ini diikuti oleh lebih dari 3000 responden dewasa.
Hasilnya, mereka yang hobi membaca buku, hidup 2 tahun lebih lama, dibandingkan yang tidak membaca buku maupun majalah sama sekali. Studi ini juga menyimpulkan, membaca buku selama 3 setengah jam setiap minggu, 23 persen lebih mungkin untuk panjang umur.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin