4 Tips Atasi Anak Susah BAB, Penyebab dan Tips Mengobatinya

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Sabtu, 20 Agustus 2022
0 dilihat
4 Tips Atasi Anak Susah BAB, Penyebab dan Tips Mengobatinya
Beberapa tips atasi anak susah BAB, beberapa diantaranya makan-makanan yang berserat, minum air putih secukupnya serta minum obat pencahar yang tepat. Foto: Repro frisco.co.id

" Sembelit juga bisa disebabkan karena anak sering kali tidak menghiraukan rasa ingin buang air besar "

KENDARI, TELISIK.ID - Saat anak mengalami susah buang air besar, mungkin anda, sebagai orangtua, merasa panik. Apalagi jika hal tersebut membuat anak merasa kesakitan. Penyebab anak mengalami sembelit bisa bermacam-macam. Mulai dari kurang air, perubahan pola makan, hingga aktivitas sehari-hari.

Setiap anak memiliki kebiasaan buang air besar yang berbeda-beda. Ada yang rutin melakukannya setiap hari dan ada pula yang baru bisa buang air besar setelah dua hari.

Namun, anak yang lebih jarang buang air besar, bukan berarti sedang mengalami sembelit.

Dilansir dari Tirto.id dan dulcolax.co.id,  beberapa tanda anak mengalami sembelit, antara lain:

a. Anak buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

b. Feses anak berbentuk keras, kering, dan susah dikeluarkan.

c. Anak merasa kesakitan saat buang air besar.

d. Anak merasa perutnya kembung.

e. Terdapat darah pada feses anak, meski tidak selalu.

f. Terdapat noda berwarna kecokelatan seperti sisa feses pada celana dalam anak.

Umumnya, sembelit pada anak terjadi karena kurangnya asupan serat dan cairan. Padahal, serat dapat melancarkan pencernaan dan air membantu serat bekerja dengan baik di dalam tubuh.

Sementara itu, menurut Mayo Clinic, sembelit juga bisa disebabkan karena anak sering kali tidak menghiraukan rasa ingin buang air besar.

Baca Juga: Sudah Makan Tapi Masih Merasa Lapar? Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini

Penyebab anak susah BAB pada anak-anak:

1. Pola makan

Mayoritas anak yang susah BAB disebabkan oleh faktor makanan. Bayi yang beralih dari ASI ke susu formula atau baru mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) juga bisa menimbulkan masalah konstipasi.

Anak yang terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, produk susu, atau makanan manis dapat mengalami susah BAB. Sembelit juga akan terjadi ketika anak-anak kurang asupan makanan berserat seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

2. Menahan BAB

Menahan BAB terlalu lama juga bisa menyebabkan konstipasi. Hal ini biasa terjadi pada anak-anak sekitar umur dua tahun atau yang sedang dalam masa usia aktif bermain. Saking asyiknya bermain, mereka kadang menahan diri untuk tidak BAB atau pergi ke toilet.

Dalam beberapa kasus, anak-anak malas ke toilet karena malu atau takut, terutama saat di luar rumah dan harus menggunakan toilet umum.

3. Trauma susah BAB

Seorang anak yang pernah mengalami sembelit dan merasa kesakitan saat BAB bisa menjadi trauma atau takut untuk buang air besar lagi. Akibatnya, anak akan menahan diri untuk tidak BAB karena takut sakit.

Hal ini menyebankan feses menumpuk di usus bagian bawah. Feses yang menumpuk semakin lama akan semakin besar dan keras sehingga sangat sulit untuk dikeluarkan.

4. Perubahan rutinitas

Perubahan rutinitas yang dimaksud adalah adanya aktivitas yang tidak biasa, misalnya satu keluarga pergi berlibur ke tempat lain. Hal ini akan membuat anak-anak tidak bisa menggunakan toilet rumah yang biasa mereka pakai.

Sebagian anak-anak kadang enggan menggunakan toilet umum karena sudah terbiasa dengan toilet di rumah. Akibatnya, anak-anak lebih suka menahan BAB yang akhirnya akan berujung pada konstipasi.

5. Kurangnya aktivitas fisik

Anak-anak yang tidak terlalu aktif bergerak juga bisa mengalami konstipasi. Aktivitas fisik seperti olahraga bisa membantu melancarkan sistem pencernaan sehingga terhindar dari masalah konstipasi.

Sakit perubahan nafsu makan karena sakit perut atau penyakit lainnya juga akan mempengaruhi pola makan sehingga menyebabkan anak susah BAB.

7. Obat-obatan

Beberapa jenis obat dan suplemen dapat menyebabkan konstipasi pada anak-anak. Obat nyeri golongan narkotik maupun suplemen tinggi zat besi adalah contoh obat yang dapat membuat anak susah BAB.

Namun perlu diperhatikan juga bahwa susu formula bayi dengan kandungan zat besi rendah tidak akan menyebabkan konstipasi.

8. Faktor fisik dan penyakit tertentu

Masalah anatomi pada usus, anus, dan rektum dapat menyebabkan konstipasi kronik, namun hal ini jarang sekali terjadi.

Cerebral palsy atau gangguan sistem saraf lainnya juga bisa berpengaruh pada kemampuan anak dalam hal buang air besar.

Tips atasi sembelit pada anak yaitu:

Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk membantu mengatasi sembelit pada anak, jika anak anda mengalaminya.

1.  Memberikan obat pencahar yang tepat

Obat pencahar mungkin salah satu alternatif terbaik yang bisa digunakan oleh orangtua jika anak mengalami sembelit. Apalagi, saat ini sudah ada obat pencahar yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak.

Dulcolax sirup (Dulcolactol) menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mengatasi sembelit pada anak.  Obat ini mengandung lactulose yang dapat membantu melunakkan feses sehingga BAB anak menjadi lancar.

Baca Juga: Catat, 5 Makanan Ini Bisa Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Selain karena bentuknya yang berupa sirup sehingga mudah diminum oleh sang buah hati, obat ini juga bisa diberikan kepada anak-anak, bahkan yang berusia di bawah satu tahun.

2. Makan makanan berserat

Selain mengandalkan obat pencahar, orangtua juga diharapkan selalu dapat memberikan sang buah hati makanan yang kaya akan serat. Usahakan untuk memberikan ia sayur di setiap menu makan besarnya.

Supaya sembelitnya cepat teratasi, anda juga bisa mengganti camilannya dengan buah-buahan segar, misalnya saja pepaya. mangga, atau buah-buah lainnya. Tentu saja, anda harus pintar-pintar berkreasi menu agar si kecil mau makan makanan sumber serat.

Perlu diingat juga bahwa anda harus mengurangi memberikan makanan berlemak tinggi pada si kecil. Hal ini justru akan membuat ia semakin susah BAB.

3. Cukupi kebutuhan air putih

Tak hanya serat, cara lain mengatasi sembelit pada anak adalah dengan memberikannya cairan yang cukup. Jumlah air yang cukup di dalam tubuh dapat membantu serat bekerja lebih baik, sehingga anak akan lebih mudah untuk buang air besar.

Kebutuhan anak untuk minum air biasanya berbeda-beda, tergantung pada berat badan dan usia anak. Tetapi, rata-rata anak di usia sekolah membutuhkan setidaknya 3-4 gelas air setiap hari.

Jika anak anda masih bayi dan mengalami sembelit saat proses menyapih, anda bisa memasukkan jus apel atau pir ke dalam menu makanan anak.

4. Biasakan anak untuk BAB secara teratur

Sembelit juga bisa datang dari kebiasaan anak tidak menghiraukan rasa ingin buang air besar. Oleh karenanya, demi mengatasi sembelit pada anak, anda harus membiasakan anak untuk pergi ke toilet setidaknya selama 10 menit 2 kali sehari hingga ia merasa ingin buang air besar. Hal ini bisa dilakukan setelah makan.

Namun, jangan memarahi anak jika setelah 10 menit anak masih tetap belum bisa buang air besar. Kalau perlu, berilah reward kecil-kecilan pada anak jika ia berhasil buang air besar sehingga anak menjadi lebih semangat saat melakukannya. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga