Bawa Sajam, Polisi Tangkap Puluhan Pelajar SMA Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Reporter Medan
Kamis, 08 September 2022 / 7:25 pm
MEDAN, TELISIK.ID - Puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan karena berunjukrasa tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Kamis (8/9/2022).
Aksi penangkapan pelajar ini membuat heboh pendemo lainnya. Sebab, mereka kedatangan pelajaran untuk melakukan unjukrasa tanpa adanya izin dari pihak kepolisian daerah setempat.
Seorang pengunjukrasa bernama Yusni mengaku kaget, ketika adanya massa yang ditangkap.
"Mereka ditangkap karena memakai celana sekolah. Tidak lama pelajar itu mendatangi Gedung DPRD Sumatera Utara, mereka langsung ditangkap pihak kepolisian," ungkapnya.
Baca Juga: Rezim Jokowi-Ma'aruf Naikan Harga BBM Dinilai Sengsarakan Rakyat, Ada Mafia Migas ?
Disebutkannya, ada pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam (Sajam). Namun, belum melakukan orasi, puluhan pelajar ini sudah ditangkap. Pelajar itu datang dengan mengendarai sepeda motor.
"Pelajar itu dibawa polisi naik angkutan kota (Angkot) yang saat itu berada di seputaran lokasi dan ada juga yang dibawa naik mobil patroli dinas petugas kepolisian," terangnya.
Terpisah, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes Medan, AKBP Arman membenarkan adanya penangkapan terhadap pelajar yang ikut unjukrasa.
Baca Juga: Penilaian Publik di Konawe Berganti, Ombudsman Tunjuk 2 Puskemas Jadi Sasaran
"Mereka kami kumpulkan, karena mereka terindikasi masih pelajar SMA. Selayaknya anak SMA itu harusnya belajar bukan melakukan aksi unjuk rasa. Kurang lebih ada 30 orang yang diamankan," ungkapnya.
Untuk proses lebih lanjutnya, puluhan pelajar itu akan didata dan dicari siapa yang mengajaknya. Mengenai senjata tajam, masih didalami.
"Kami mengamankan anak sekolah yang berada di lokasi, sementara mereka masih didata mengenai senjata tajam dan siapa yang mengajak mereka. Kami imbau kepada pelajar, gak usa ikut unjuk rasa. Bukan momen yang tepat untuk mereka. Ini masih di bawah umur semuanya kalau ada apa apa kasihan orang tuanya," terangnya. (B)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin