Begini Cara Takar Kadar Gula dengan 1 Piring Nasi
Reporter
Jumat, 09 Agustus 2024 / 12:57 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Mengonsumsi nasi putih sebagai makanan pokok sehari-hari sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, banyak orang mulai mengkhawatirkan dampak konsumsi nasi putih terhadap kesehatan, terutama terkait kadar gula yang terkandung dalam satu piring nasi.
Nasi putih sering dianggap sebagai salah satu penyebab utama meningkatnya kadar gula darah. Hal ini disebabkan karena nasi putih mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, yang ketika dicerna akan diubah oleh tubuh menjadi gula. Namun, banyak yang belum benar-benar memahami seberapa besar kadar gula yang sebenarnya terdapat dalam satu piring nasi.
Untuk mengetahui kadar gula dalam sepiring nasi, kita perlu memahami bagaimana karbohidrat bekerja dalam tubuh. Ketika kita mengonsumsi nasi, karbohidrat yang ada di dalamnya akan dipecah menjadi gula sederhana, yang kemudian masuk ke aliran darah dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah, seperti dilansir dari cnnindonesia.com, Jumat (9/8/2024).
Proses ini merupakan hal yang wajar terjadi dalam tubuh, namun bagi penderita diabetes, hal ini dapat menjadi masalah serius jika tidak dikontrol dengan baik. 100 gram nasi putih mengandung sekitar 28,17 gram karbohidrat.
Karbohidrat ini nantinya akan diubah menjadi gula oleh tubuh. Meskipun kadar gula langsung dalam nasi putih relatif rendah, yaitu sekitar 0,05 gram per 100 gram nasi, proses perubahan karbohidrat menjadi gula inilah yang menjadi perhatian utama.
Selain itu, indeks glikemik (GI) nasi putih yang cukup tinggi, yaitu sekitar 64, juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Indeks glikemik merupakan skala yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula dalam tubuh.
Baca Juga: 5 Manfaat Protein untuk Olahraga, Begini Metode Ampuh Pertahankan Massa Otot
Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti nasi putih, cenderung menyebabkan lonjakan kadar gula darah lebih cepat dibandingkan dengan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.
Kondisi ini berbeda dengan nasi merah yang memiliki indeks glikemik lebih rendah, yaitu sekitar 55. Artinya, karbohidrat dalam nasi merah diubah menjadi gula lebih lambat, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.
Oleh karena itu, nasi merah sering dianjurkan sebagai alternatif yang lebih sehat bagi penderita diabetes atau bagi mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah.
Namun, ini bukan berarti penderita diabetes harus sepenuhnya menghindari nasi putih. Beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi porsi nasi putih yang dikonsumsi. Misalnya, mengonsumsi nasi dalam porsi kecil, sekitar dua sendok makan, dan mengkombinasikannya dengan sumber karbohidrat lain yang lebih sehat, seperti roti gandum atau oatmeal, bersumber dari rri.co.id.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan asupan serat dan lemak dalam makanan. Nasi putih cenderung rendah serat dan lemak, sehingga kurang ideal sebagai makanan utama bagi penderita diabetes yang membutuhkan asupan serat tinggi untuk mengontrol kadar gula darah.
Menambahkan sayuran atau sumber serat lain dalam setiap hidangan dapat membantu memperlambat penyerapan gula dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Mengukur kadar gula dalam nasi sebenarnya lebih kompleks daripada hanya melihat angka di atas kertas. Faktor lain seperti metode memasak, jenis nasi yang dikonsumsi, dan kombinasi dengan makanan lain juga berperan dalam menentukan seberapa besar dampak nasi terhadap kadar gula darah seseorang.
Baca Juga: Ini Bahayanya Kekurangan Asupan Manis
Sebagai contoh, nasi yang dimasak dengan cara tradisional, seperti direbus dan dikukus, mungkin memiliki indeks glikemik yang berbeda dengan nasi yang dimasak menggunakan metode lain.
Begitu juga dengan jenis nasi, seperti nasi putih biasa, nasi merah, atau nasi ketan, yang masing-masing memiliki komposisi karbohidrat dan indeks glikemik yang berbeda.
Pada akhirnya, meskipun nasi putih mengandung karbohidrat yang cukup tinggi dan dapat mempengaruhi kadar gula darah, bukan berarti nasi putih sepenuhnya buruk untuk dikonsumsi.
Kuncinya adalah memahami bagaimana mengelola asupan karbohidrat dan memilih sumber karbohidrat yang tepat sesuai dengan kebutuhan kesehatan masing-masing individu. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS