Begini Penjelasan UAS Soal Salat Idul Fitri di Rumah Saat Pandemi
Reporter
Jumat, 08 Mei 2020 / 2:21 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Jika wabah COVID-19 belum berakhir hingga akhir bulan Ramadan 1441 H, maka imbauan untuk tidak salat Idul Fitri berjamaah di masjid atau di lapangan akan tetap berlaku.
Menanggapi hal tersebut, ulama asal Pekanbaru, Riau, Ustadz DR Abdul Somad Lc MA, memberikan penjelasan soal cara salat Idul Fitri di tengah pandemi COVID-19.
"Selesai Ramadan, malam Idul Fitri, besoknya kita salat Idul Fitri di mana? Andai (COVID-19) tidak selesai, tapi kita harap selesai. Semoga video ini (penjelasan cara Salat Idul Fitri di rumah) selesai (bisa menjelaskan)," kata Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam video pribadinya yang diunggah di media sosial.
Dalam penjelasanya, UAS mengutip penjelasan dari Imam al-Muzani yang merupakan murid dari salah satu Imam Mazhab yakni Imam Syafii. Penjelasan itu diterangkan dalam ringkasan kitab Al Umm, kitab induk Imam Syafii.
Menurut UAS, dalam kitab itu disebutkan boleh salat Idul Fitri maupun Idul Adha seorang diri saja.
"Pagi Idul Fitri gak bisa pulang kampung. Sendirian di rumah kos-kosan. Salat Idul Fitri disitu sendiri. Allahu Akbar. Di rumahmu," katanya.
Baca juga: Salat Sambil Membaca Al Quran, Apa Hukumnya?
"Yang gak bisa mudik, gak boleh mudik, mudik pulang kampung ditangkap di tol. Sedih, jangan sedih. Salat sendiri di rumah," kata UAS menambahkan.
Menurut UAS, berdasarkan penjelasan kitab itu, orang yang salat Idul Fitri ini juga berlaku untuk hamba sahaya (budak) yang pada zaman dahulu tuannya tidak membolehkannya keluar. Kemudian, hal ini juga berlaku untuk perempuan yang tidak bisa keluar rumah karena takut tak ada muhrimnya.
Selain boleh salat Idul Fitri sendirian, UAS juga menjelaskan bahwa salat Idul Fitri yang nanti dilakukan di masjid juga bisa secara berjemaah dengan jumlah orang terbatas.
"Di rumah itu ada bapak, ada anaknya, ada ponakannya, ada istrinya, keluarganya atau ada pembantunya. Sesungguhnya salat Idul Fitri, Idul Adha, sah dilaksanakan empat orang," kata UAS.
Menurut UAS, empat itu merupakan batas minimal jamak. Jadi, menurut UAS, tidak ada alasan untuk tidak salat Idul Fitri dan Idul Adha di rumah, baik itu sendiri maupun berjemaah.
Baca juga: Mencium Pasangan Saat Puasa, Bolehkah?
Kemudian, untuk yang salat berjemaah bisa diadakan khatib salat Idul Fitri di rumah nanti. Dimana rukun khutbahnya sama seperti khutbah Idul Adha dan khutbah Jumat, yakni ada lima rukun.
"Cuma lima saja (rukun khatib)," kata UAS.
UAS menjelaskan, khatib harus berdiri. Kemudian, takbir, mengucap alhamdulillah, setelah itu membaca shalawat, yakni Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad.
Setelah itu, membaca ayat Al Qur'an,Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullah (dan seterusnya). Jika tidak hafal, boleh membaca surah Al-Ahad, yang berbunyi qul huwall?hu a?ad Allahus somad. Setelah itu, menyampaikan wasiat takwa kepada jamaah, misalnya usikum wanafsi bitaqwallahi. Jika tidak bisa bahasa Arab, sebutkan, "Kuwasiatkan kepada kamu, takutlah kepada Allah (dan seterusnya)."
Kemudian, duduk sebentar. Sebab, khutbahnya terdiri atas dua khutbah dan melakukan hal yang sama seperti khutbah pertama tadi.
"Setelah itu, berdiri lagi dan ulang lagi. Alhamdulillah, shalawat, membaca qul huwall?hu a?ad Allahus somad, jamaah sekalian mari kita tingkatkan takwa, mudah-mudahan kita semakin takwa kepada Allah," kata UAS.
Selanjutnya membaca doa (allahumma muslimin). Kalau tidak bahasa Arab, bisa berdoa, "Ya Allah lepaskan bencana ini," dan ditutup kalimat Alhamdulillahirabbil alamin. "Selesai, habis," kata UAS.
"Tidak ada alasan untuk tidak beribadah. Mudah-mudahan bermanfaat, terima kasih," tutupnya.
Reporter : Fitrah Nugraha
Editor : Rani