Benarkah Marah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

Adinda Septia Putri

reporter

Sabtu, 01 April 2023  /  11:30 am

Rasa marah sering disebut-sebut sebagai hal yang membatalkan puasa, hal tersebut nyatanya tak sepenuhnya benar. Foto: Repro Cnbcindonesia.com

KENDARI, TELISIK.ID - Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan melatih kesabaran dan menahan amarah. Hal itu karena sifat marah disebut-sebut sebagai salah satu yang dapat membatalkan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Lalu, apakah puasa seseorang otomatis batal jika terlanjur marah-marah?

Dilansir dari Cnbcindonesia.com, Ustaz Hilman Fauzi mengatakan bahwa emosi dan marah tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, marah dapat mengurangi pahala puasa di sisi Allah. Nilai ibadah puasa pun bakal berkurang.

"Hukumnya tidak membatalkan puasa, tapi mengurangi kesempurnaan pahala puasa," kata Ustaz Hilman beberapa waktu lalu.

Orang yang marah atau emosi saat sedang berpuasa dianjurkan tetap melanjutkan puasa hingga waktu berbuka tiba.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Baca Al Quran di HP

Hukum yang sama juga berlaku terhadap orang yang memicu amarah seseorang. Artinya, membuat orang lain kesal dan membangkitkan marah orang lain dapat mengurangi kesempurnaan puasa di sisi Allah SWT.

Agar nilai ibadah puasa tetap sempurna, Hilman menyarankan setiap muslim dapat melembutkan hati dan mengontrol emosi selama puasa. Dengan berpuasa, diharapkan seseorang bisa menahan dan mengontrol amarahnya.

Islam merupakan agama yang cinta damai sehingga marah dan emosi termasuk dalam perbuatan yang tidak disenangi Allah SWT.

Dikutip dari Detik.com, meskipun marah adalah salah satu wujud dari emosi manusia, marah datangnya dari setan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Az Zumar ayat 10 tentang keutamaan orang yang dapat menahan amarah.

Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas dengan pahala tanpa batas."

Setiap manusia dapat merasa marah kapan saja dan dimana saja, terlebih dalam kondisi yang membuatnya tertekan. Dengan berpuasa, diharapkan bisa menahan dan mengontrol amarah seseorang.

Salah satu sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW untuk menasihatinya, dan Rasulullah memerintahkannya untuk tidak marah. hal ini senada dengan hadis Rasulullah, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari nomor 6116 dan Imam Tirmidzi dalam kitab Sunan Tirmidzi nomor 2020 dengan sanad yang shahih.

Baca Juga: Sudah Imsak Apa Masih Boleh Makan Minum? Begini Penjelasannya

Dari Abu Hurairah berkata ada seseorang berkata kepada Rasulullah, "Berilah aku nasihat," kemudian beliau bersabda: "Jangan marah. kemudian orang tersebut mengulangi lagi beberapa kali. Beliau Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan marah.'"

Jadi, seseorang yang puasa dan dapat menahan amarahnya dengan tidak melampiaskan emosinya maka ia akan tinggi derajatnya di sisi Allah. Begitu pula dengan pahala puasanya yang tidak sia-sia.

Semoga atas izin Allah kita semua senantiasa dapat terhindar dari emosi sesaat yang akan mengurangi pahala puasa. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS