BGN Beri Rp 5 Juta Buat Konten Angkat Citra Positif dan Viral di Medsos, Begini Syaratnya
Reporter
Selasa, 28 Oktober 2025 / 9:54 am
Badan Gizi Nasional beri Rp 5 juta bagi konten positif MBG yang viral di media sosial. Foto: Repro BGN.
JAKARTA, TELISIK.ID - Sebagai langkah mendorong semangat kreatifitas pelaksana daerah, Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan kesempatan mendapatkan insentif bagi pembuat konten positif Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang viral di media sosial.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi pelaksana MBG di daerah yang mampu menciptakan konten positif dan viral di media sosial.
Ia menegaskan, langkah ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kreativitas para pelaksana di lapangan.
“Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi konten daerah yang berhasil viral secara positif di media sosial,” ujar Nanik dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025), seperti dikutip dari Kompas.
Menurut Nanik, kebijakan ini lahir karena banyaknya informasi yang tidak benar atau hoaks terkait Program MBG beredar di media sosial. Kondisi itu dikhawatirkan dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap pelaksanaan program yang menjadi prioritas nasional di bidang pemenuhan gizi anak sekolah tersebut.
“Konten positif diharapkan dapat menangkal kabar tidak benar atau hoaks terkait dengan Program MBG di media sosial,” katanya.
Baca Juga: Ramai BGN Naikkan Anggaran MBG Rp 30 Ribu Seporsi, Begini Alasannya
Ia menambahkan, BGN tidak ingin kalah cepat dari penyebaran informasi negatif. Karena itu, setiap Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil) harus menjadi sumber informasi resmi yang aktif memberikan klarifikasi terhadap isu di lapangan.
“Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Koordinator Regional dan Koordinator Wilayah harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nanik menilai bahwa maraknya berita miring dan disinformasi terkait MBG muncul karena lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah terhadap isu yang beredar. Ia mendorong agar setiap pelaksana mampu beradaptasi dengan dinamika komunikasi publik yang berkembang cepat di era digital.
“Banyaknya berita miring dan disinformasi tentang MBG di media sosial muncul karena lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah,” ujarnya.
Nanik menjelaskan bahwa konten yang berpotensi viral dan layak mendapatkan apresiasi bukan semata diukur dari jumlah penonton atau penyebaran luas, tetapi juga dari substansi pesan yang mendidik, informatif, dan membangun optimisme publik.
Konten yang dimaksud meliputi berbagai aspek, seperti:
1. Aktivitas dapur MBG di sekolah-sekolah – memperlihatkan proses pengolahan makanan bergizi, keterlibatan petugas, serta penerapan standar kebersihan dan keamanan pangan.
Baca Juga: Duit Jumbo MBG Tak Terserap Maksimal di 2025, BGN Kembalikan Rp 70 Triliun ke Presiden Prabowo
2. Kisah penerima manfaat program – menampilkan dampak nyata terhadap anak-anak yang mengalami peningkatan semangat belajar dan kesehatan setelah mendapat asupan bergizi.
3. Menu makanan khas daerah – menonjolkan inovasi dan kreativitas pelaksana MBG dalam memanfaatkan bahan lokal yang bernilai gizi tinggi.
4. Perubahan ekonomi masyarakat sekitar – menggambarkan peningkatan aktivitas ekonomi di sektor pangan lokal, termasuk keterlibatan UMKM dan petani.
5. Kisah inspiratif petugas MBG – menunjukkan dedikasi, kerja keras, serta nilai sosial yang tumbuh di lingkungan pelaksana program.
Menurut Nanik, konten-konten seperti ini sangat efektif untuk membangun kepercayaan publik sekaligus menampilkan wajah BGN yang transparan, inspiratif, dan responsif. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS