BGTK Sultra Sukses Gelar Pelatihan MPI, Surip Widodo: Imbauan Prabowo Percepatan Digitalisasi Pembelajaran
Reporter
Senin, 08 Desember 2025 / 6:51 pm
Kepala BGTK Sultra, Surip Widodo, saat memberikan arahan di kegiatan pelatihan MPI pada Jumat (5/12/2025). Foto: ist
KENDARI, TELISIK.ID - Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sulawesi Tenggara sukses menggelar pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) untuk Papan Interaktif Digital (PID) bagi guru TK, SD, SMP, dan SMA se-Sulawesi Tenggara.
Pelatihan ini berlangsung Sabtu-Senin (6-8/12/2025), yang dibuka sehari sebelumnya pada Jumat (5/12/2025) di Hotel Kubah 9 Kendari. Kegiatan ini diikuti 42 peserta pilihan dari 17 kabupaten/kota di Sultra.
Pelatihan diselenggarakan sebagai tindak lanjut atas imbauan Presiden RI, Prabowo Subianto, mengenai percepatan digitalisasi pembelajaran di seluruh Indonesia.
Tahun ini setiap sekolah menerima 1 unit smartboard (Papan Digital Merah Putih) dan nantinya tahun 2026 jumlahnya akan ditambah menjadi 3 unit per sekolah.
Baca Juga: BPR Bahteramas Kendari Berpartisipasi dan Ramaikan HUT ke-54 KORPRI
Kepala BGTK Sultra, Surip Widodo, mengatakan bahwa tantangan saat ini bukan lagi sekadar menyediakan perangkat digital, tetapi memastikan guru mampu menciptakan konten yang relevan untuk sekolah masing-masing.
"Selama ini guru memakai konten yang sudah ada, dan sering konten itu tidak cocok untuk kondisi sekolah. Untuk menyambut digitalisasi, kita harus menambah konten yang cocok. Dari BGTK Sultra, inovasinya adalah mendorong guru untuk membuat konten sendiri,” ujar Surip, Senin (8/12/2025).
Ia menegaskan, setiap peserta akan menghasilkan dua produk pembelajaran, yaitu Multimedia Pembelajaran Interaktif dan Game Edukasi yang bisa dimanfaatkan langsung dalam pembelajaran.
Kedua produk tersebut nantinya akan diunggah ke Rumah Pendidikan dan dapat diakses guru-guru di seluruh wilayah.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Surip menyebutkan bahwa 42 peserta kali ini adalah individu yang dipilih langsung berdasarkan ketelitian, kekritisan, kemampuan berkembang, dan hasil pengamatan pribadi selama menghadiri berbagai kegiatan daerah.
"Saya memilih guru yang kritis dan mau untuk berkembang, banyak talenta yang tidak diberi kesempatan. Saya ingin memberi ruang itu,” tegas Surip.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Dorong Transformasi Rumah Sakit di Sulawesi Tenggara
Ia juga mengungkapkan banyak peserta merupakan wajah baru dan guru muda yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan konten digital pembelajaran.
Oleh karena itu, 42 peserta ini akan menjadi binaan jangka panjang hingga Oktober 2026 dan akan diperkenalkan langsung kepada kepala daerah serta dinas pendidikan masing-masing pada kegiatan penyelarasan program tahun depan.
"Saya ingin mereka muncul, dikenal, dan menjadi kompetitor baru. Ini penting supaya guru-guru kita tidak berada di zona nyaman. Era digital saat ini memang mengharuskan kita untuk berubah,” tambahnya.
Ia berharap produk yang dibuat para peserta tidak hanya menjadi syarat pelatihan, tetapi benar-benar diterapkan di sekolah masing-masing dan membawa dampak langsung bagi pembelajaran siswa. (C)
Penulis: Gede Suyana Sriski
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS