Bocah Yatim Piatu Jadi Korban Eksploitasi dan Kekerasan Fisik

Senin, 09 November 2020  /  3:50 pm

Kios tempat tinggal RK, disini pula dia disekap oleh tantenya. Foto: Ahmad Sadar/Telisik

KENDARI TELISIK.ID - Pedagang Pasar Baruga Kota Kendari, digegerkan dengan penemuan seorang bocah yang disekap di salah satu lapak, Minggu (8/11/2020).

Bocah yang berinisial RK itu ditemukan para pedagang dengan kondisi penuh bekas kekerasan pada bagian paha, kaki dan tangannya dirantai, sedangkan mulutnya dilakban. Bocah ini adalah korban eksploitasi dan kekerasan fisik.

Dari penelusuran Telisik.id, bocah 11 tahun yang juga seorang yatim piatu ini, telah disekap oleh kerabatnya sendiri.

Musakor menuturkan, bocah tersebut tinggal bersama tantenya di salah satu lapak kawasan Pasar Baruga.

"Iya mereka tinggal disini dengan tantenya, sebenarnya itu anak baik kasian. Setiap hari disiksa terus sama tantenya," tutur Musakor kepada Telisik.id, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Bocah Korban Penyekapan di Pasar Baruga Bakal Diadopsi

Bocah malang ini tak lagi melanjutkan sekolah dan bekerja menjadi kuli arco untuk mengangkut barang para pedagang setiap harinya.

"Kalau dia tidak bawa pulang setoran Rp 50 ribu satu hari, pasti disiksa lagi," ucapnya.

Bocah ini diasuh oleh tantenya sejak kedua orang tuanya meninggal dunia. Namun ia diperlakukan tak pantas.

"Sejak kecil dirawat sama tantenya itu, tapi ternyata begitu kelakuan tantenya," ungkap Musakor yang tinggal berdekatan dengan lapak pelaku.

Kerabat dari bocah ini, lanjut Musakor, sering menyaksikan perlakuan terhadap anak malang itu. Jika mencoba membela, ia pun ikut disiksa.

Baca juga: Geng Motor Merusak Warung dan Kendaraan Milik Warga

Senada dengan Musakor, tetangga RK lainnya, TI mengungkapkan, kejadian penyiksaan terhadap bocah itu sering ia saksikan.

"Iya anak itu sering dimarah-marahi kasian hampir tiap hari, padahal itu anak tidak nakal juga," ungkap TI.

Sementara itu, pelaku penyekapan bocah malang ini telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

RK sendiri telah dipulangkan dari Rumah Sakit Bhayangkara setelah dilakukan visum, dan dirawat oleh seorang pedagang yang juga tetangganya.

Reporter: Ahmad Sadar

Editor: Haerani Hambali