Bunda Wajib Baca, Psikolog Ungkap 4 Tips Ajari Anak Berpuasa Sejak Dini
Reporter
Selasa, 22 Maret 2022 / 2:02 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Bulan Ramadan 1443 H atau 2022 tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan pun dilakukan masyarakat menjelang bulan suci ini.
Salah satu yang dilakukan oleh orang tua, khususnya yang punya anak kecil ketika menjelang Ramadan adalah mengajari buah hati mengenal puasa dan Ramadan itu sendiri.
Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, Muhammadiyah telah memutuskan hari pertama puasa 2022 pada Sabtu (2/4/2022) dengan melakukan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Keputusan puasa hari pertama 2022 ini dituangkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.O/E/2022 di mana dijelaskan juga bahwa 1 Syawal jatuh pada Senin (2/5/2022).
Itu artinya, umat muslim akan merayakan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2022 pada tanggal 2 Mei.
Meski Muhammadiyah sudah menentukan kapan puasa hari pertama 2022, pemerintah belum menentukannya dan akan melakukan Sidang Isbat 1 Ramadan 1443 H dan 1 Syawal 1443 H pada Jumat (1/4/2022).
Dengan begitu, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya berpuasa.
Melansir okezone.com, berikut tips untuk mengajari anak berpuasa di Bulan Ramadan dari Psikolog Anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI, Vera Itabiliana Hadiwidjojo SPsi dan dokter anak:
1. Memberikan pengertian puasa
Bunda bisa menyiapkan makanan berbuka puasa dan membangunkan anak untuk sahur. Ini membuat anak terbiasa dengan suasana Ramadan. Lalu berikan pengertian kepada mereka apa itu ibadah puasa dan memberikan contohnya.
Anak usia 6 tahun ke atas sudah bisa diajarkan berpuasa secara bertahap terlebih dahulu. Jika anak berhasil berpuasa maka beri apresiasi dengan memasakkan makanan kesukaan anak untuk berbuka.
“Terapkan seperti ini, jika berpuasa setengah hari, menu berbukanya biasa saja, tapi kalau puasanya full, nanti mama buatkan makanan kesukaan adik,” kata Vera.
2. Jangan memaksa anak puasa penuh
Orang tua juga tak boleh memaksa anak berpuasa penuh. Harus disesuaikdan dengan kemampuan mereka.
Orang tua juga harus pandai mengelola emosi mereka dengan baik ketika berhadapan dengan anak. Apalagi puasa dimaksudkan untuk menyucikan diri, melatih kesabaran dan mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT.
Karena anak masih dalam proses belajar, mengajarkan anak berpuasa hendaklah dilakukan bertahap. Misalnya, tidak kuat setengah hari, tidak apa-apa puasa dua jam dulu, lalu sejam lagi, kemudian sampai belajar puasa seharian penuh.
Baca Juga: Sering Insomnia? Coba 5 Cara Ini untuk Menghindarinya
“Lalu, ajarkan anak puasa tanpa paksaan, juga tanpa ancaman," kata Vera.
3. Ajak anak tidur lebih awal
Saat mengajarkan puasa, sebaiknya ajak anak tidur lebih awal. Hal ini supaya tidak menganggu jam tidurnya.
Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital, dr Desy Dewi Saraswati, Sp.A menjelaskan, orang tua wajib mengusahakan si anak tidur jam 8 malam.
"Coba ajak anak tidur lebih awal, jika biasanya jam 9 malam, saat Ramadan seperti sekarang ini minta anak tidur jam 8 malam. Waktu tidur yang lebih awal membuat anak akan lebih mudah bangun saat sahur dan tidak membuatnya lemas di pagi harinya," terang dr Desy.
4. Sediakan menu sahur sehat
Agar anak kuat belajar puasa, maka usahakan orang tua untuk memberikan makanan saat sahur berupa makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah. Makanan yang diberikan juga harus makanan sehat.
Baca Juga: Alami Darah Tinggi? Ini 7 Minuman yang Baik Dikonsumsi
Makanan jenis ini dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama, artinya rasa kenyangnya lebih lama. Contoh makanan dengan IG rendah adalah beras merah, ubi, kacang hijau, roti gandum, apel, jeruk, pisang, dan oatmeal.
Selain itu, penuhi asupan protein hewani atau nabati, lemak, dan serat sehingga dapat mempertahankan rasa kenyangnya lebih lama. Anak juga diminta minum air putih yang cukup. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali