Bupati Kolaka Utara jadi Pemateri Utama di Hari Kakao Indonesia, Paparkan Strategi Penguatan Hulu Kakao Nasional

Muh. Risal H

Reporter Kolaka Utara

Sabtu, 25 Oktober 2025  /  9:38 am

Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar jadi pemateri utama pada hari kakao Indonesia ke-13 di Jakarta. Foto: Ist.

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar, menjadi salah satu pemateri utama pada peringatan Hari Kakao Indonesia (HKI) ke-13 tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Acara yang mengusung tema “Penguatan Sektor Hulu untuk Memperkokoh Hilirisasi Kakao Indonesia" ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) Republik Indonesia bekerja sama dengan Dewan Kakao Indonesia.

Nur Rahman Umar yang didaulat sebagai salah satu pembicara dalam sesi talkshow nasional kakao memaparkan materi “Pemberdayaan Masyarakat Kolaka Utara Berbasis Pengembangan Perkebunan Kakao Rakyat".

Politisi NasDem ini memaparkan berbagai capaian serta potensi Kabupaten Kolaka Utara untuk menopang penguatan sektor hulu sekaligus menunjang hilirisasi kakao nasional.

“Kolaka Utara memiliki luas kebun rakyat yang direvitalisasi mencapai 18.150 hektare, dengan 516 kelompok tani dan 11.912 petani yang telah diberdayakan," paparnya.

Bupati menyatakan, sektor perkebunan kakao di Kabupaten Kolaka Utara terus menunjukkan capaian positif. Berdasarkan data terbaru, produksi kakao telah mencapai 65.000 ton per tahun, dengan produktivitas rata-rata 1,2 ton per hektare.

Baca Juga: Cegah Kebocoran PAD dan Pungli, Bapenda Muna Sasar Pengguna Aset Daerah

Kinerja tersebut turut mendorong kenaikan harga di tingkat petani, yang pada April 2025 lalu tercatat mencapai Rp 150.000 per kilogram.

"Produksi kakao kami mencapai 65.000 ton per tahun dengan produktivitas 1,2 ton per hektare, dengan harga jual petani mencapai Rp 150.000 per kilogram pada April 2025,” bebernya.

Program revitalisasi kakao yang dijalankan selama ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.

“Pendapatan petani naik, daya beli meningkat dan yang terpenting, semangat mereka untuk merawat kebun kakao kembali tumbuh. Ini bukti nyata bahwa program revitalisasi kakao memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Bupati Nur Rahman Umar juga menguraikan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam memperkuat rantai hilirisasi kakao.

“Kami telah membangun kakao centre, mesin pengolahan cokelat, serta café coklat, dan bahkan berhasil melakukan ekspor perdana kakao fermentasi ke Jepang pada tahun 2021. Pencapaian ini menjadi tonggak penting bagi Kolaka Utara untuk naik kelas dari sekadar penghasil biji kakao menjadi produsen olahan kakao nasional," terangnya.

Memasuki periode kedua kepemimpinannya (2024-2029), Bupati Nur Rahman Umar menegaskan komitmennya untuk memperkuat posisi Kolaka Utara sebagai daerah penopang utama industri kakao nasional.

“Target kami lima tahun ke depan adalah merevitalisasi 12.000 hektare kebun kakao, membangun pabrik pengolahan kakao skala menengah, serta memperkuat kemitraan dengan pelaku usaha nasional dan internasional," jelasnya.

"Dengan produksi saat ini, Kolaka Utara mampu menyuplai 19,8 persen kebutuhan biji kakao nasional,” tambahnya.

Selain Bupati Kolaka Utara, talkshow HKI ke-13 juga menghadirkan berbagai narasumber nasional, seperti perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pangan materi kebijakan Kakao Nasional.

Baca Juga: Kolaka Utara Darurat Tambang Galian C Ilegal, DPM-PTSP Akui Proses Izin Mentok di Provinsi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, materi Mengembalikan Kejayaan Kakao di Jawa Barat, Dirjen Perkebunan materi Program Pengembangan Kakao Nasional.

Dirjen Industri Agro Kemenperin materi Penyiapan Bahan Baku Industri Kakao Nasional, Mondelez International materi Kemitraan Petani Kakao, dan Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan. Turut hadir sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika.

Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Widiastuti, serta Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia, Soetanto Abdullah. (C-Info)

Penulis: Muh. Risal H

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS