COVID-19 Hilangkan Euforia Hari Pertama Puasa di Kendari

Fitrah Nugraha

Reporter

Jumat, 24 April 2020  /  10:02 pm

Suasana Masjid Raya Al Kautsar yang kini sepi pengunjung karena COVID-19. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik.

KENDARI, TELISIK.ID - Suasana hari pertama puasa di bulan Ramadan 1441 Hijriah/2020 Masehi ini, aktivitas masyarakat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Kalau tahun lalu ramai masyarakat "bereuforia" di luar rumah menikmati hari pertama bulan Ramadan, namun berdasarkan pantauan telisik.id kali ini lebih banyak warga beraktivitas dalam rumah, mengingat adanya pandemi COVID-19 yang saat ini masih menghantui setiap orang yang keluar dari rumahnya.

Masjid yang biasanya dipenuhi jamaah di hari-hari pertama Ramadan, namun kali ini sejumlah masjid yang ada di Kota Kendari terpaksa tidak menggelar salat berjamaah, termasuk saat Salat Tarawih, yang merupakan salah satu amalan sunnah yang dirindukan umat Islam di bulan Ramadan.

Jangankan mesjid yang ada di dalam kompleks perumahan, Masjid Raya Al Kautsar Kota Kendari pun ikut sepi. Bukan hanya tak ada tarawih dan buka bersama, syahdunya lantunan salawat dan tilawah juga ikut ditiadakan yang biasanya diperdengarkan melalui mikrofon Masjid.

Dengan ditiadakannya salat dan tarawih berjamaah ini, Masjid yang menjadi ikon Kota Kendari ini tak lagi dipenuhi oleh para pedagang, yang tahun-tahun sebelum seolah disulap menjadi pasar dadakan pada bulan Ramadan.

Baca juga: Hari Pertama Puasa, Suasana Masjid di Kendari Sepi

"Iya, Masjid Al-Kautsar sepi karena memang sementara waktu ini tidak menggelar Salat Tarawih berjamaah. Tapi ada juga beberapa orang yang pakai salat, namun tak memakai mic atau pengeras suara," kata salah seorang penjaga Masjid Al-Kautsar, Jumat (24/4/2020).

Bukan tanpa alasan, itu semua dilakukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Sebagimana yang diinstruksikan oleh Pemerintah Kota, MUI serta sejumlah Ormas Islam yang ada di Sultra, yang meminta masyarakat agar tidak mendatangi tempat kerumunan.

Bukan hanya suasana salat berjamaah saja yang berbeda, tetapi juga perilaku sosial masyarakat yang biasanya meramaikan jalanan dengan mencari jajanan di luar rumah untuk berbuka puasa, kini lebih banyak memilih di rumah dan membeli makanan dengan cara online.

"Bahkan sebelum masuk Ramadan, kita juga sudah mengurangi jajan di luar rumah. Lebih banyak belanja online atau buat makanan sendiri, termasuk menu buka puasa di hari pertama ini," ujar salah seorang Ibu rumah tangga Sri Sumantri, yang bermukim di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Ia berharap, semoga pandemi COVID-19 ini cepat berakhir dan diangkat oleh Allah SWT, sehingga kondisi dan suasana Ramadan bisa kembali normal sedia kala.

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Sumarlin