Deretan Peristiwa Tukar Kepala Mata-Mata Amerika dan Rusia Era Joe Biden-Vladimir Putin

Ahmad Jaelani

Reporter

Senin, 05 Agustus 2024  /  11:46 am

Sandra Rusia yang dibebaskan Presiden Putin untuk ditukarkan dengan Amerika. Foto: Repro Reutres?

MOSCOW, TELISIK.ID - Era kepemimpinan Joe Biden di Amerika Serikat dan Vladimir Putin di Rusia, pertukaran tahanan antara kedua negara kembali mencuri perhatian dunia. Terbaru, pertukaran tahanan timur-barat yang melibatkan 26 orang terjadi di Ankara pada Kamis, 1 Agustus 2024 dengan mediasi oleh kepresidenan Turki.

Pertukaran tahanan antara AS dan Rusia memiliki sejarah panjang, melibatkan kasus-kasus spionase yang terkenal. Artikel ini akan membahas beberapa peristiwa pertukaran tahanan yang paling menonjol antara Rusia atau Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Pada Februari 1962, pertukaran tahanan besar pertama antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terjadi. Rudolf Abel, seorang mata-mata Soviet yang dihukum, ditukar dengan Francis Gary Powers, seorang pilot Amerika yang pesawat mata-mata U-2-nya ditembak jatuh pada tahun 1960 di atas Yekaterinburg, seperti dilansir dari Tempo, Senin (5/7/2024).

Pertukaran ini berlangsung di Jembatan Glienicke, yang menandai perbatasan antara blok Timur dan Berlin Barat, dan umumnya dikenal sebagai "Jembatan Mata-Mata." Abel, seorang perwira intelijen Soviet kelahiran Inggris, pernah bekerja untuk KGB di New York. Sementara itu, Powers terjun payung ke tempat yang aman hanya untuk ditangkap oleh Soviet dan kemudian dihukum karena melakukan spionase.

Pada Juni 1985, pertukaran agen terbesar dalam sejarah terjadi. Marian Zacharski, mantan perwira intelijen Polandia yang dihukum karena melakukan spionase terhadap Amerika Serikat, ditukar bersama tiga agen Blok Timur lainnya dengan 23 orang Barat yang dipenjara karena melakukan spionase di negara-negara Pakta Warsawa. Pertukaran ini juga berlangsung di Jembatan Glienicke setelah negosiasi selama tiga tahun.

Februari 1986 menjadi saksi pertukaran tahanan lainnya di Jembatan Glienicke, kali ini melibatkan pembangkang Yahudi Soviet Anatoly Shcharansky, yang juga dikenal sebagai Natan Sharansky, dan warga Cekoslowakia Karl dan Hana Koecher. Sebagai tahanan politik pertama yang dibebaskan oleh pemimpin Soviet saat itu, Mikhail Gorbachev, Sharansky telah menghabiskan sembilan tahun di penjara dengan tuduhan memata-matai atas nama Amerika Serikat.

Baca Juga: 20 Daftar Skor Wanita Paling Cantik di Asia

Dia ditukar dengan tiga mata-mata Barat tingkat rendah untuk keluarga Koecher, yang telah pindah ke Amerika Serikat dan menyusup ke CIA, serta beberapa mata-mata blok Soviet lainnya yang dipenjara di Jerman Barat.

Pada September 1986, dalam kasus yang mengingatkan kita pada kasus Evan Gershkovich, Nicholas Daniloff, seorang koresponden U.S. News & World Report di Uni Soviet, ditangkap dan dituduh melakukan spionase oleh KGB.

Daniloff, yang mengklaim dirinya dijebak, dipenjara selama kurang dari sebulan sebelum ia diizinkan untuk terbang keluar dari Uni Soviet tanpa diadili. Pemerintahan Reagan percaya bahwa Daniloff ditangkap sebagai pembalasan atas penahanan Gennadi Zakharov, seorang pegawai misi Soviet untuk PBB, tiga hari sebelumnya di New York.

Kedua orang itu ditukar setelah berminggu-minggu negosiasi, bersama pembangkang Soviet Yuri Orlov, seorang pendiri Kelompok Helsinki Moskow yang kemudian pindah ke Amerika Serikat.

Pertukaran tahanan massal terbaru antara Moskow dan Washington terjadi pada Juli 2010, melibatkan sepuluh agen mata-mata Rusia yang ditahan di Amerika Serikat sebagai bagian dari apa yang disebut 'Program Ilegal', yang ditukar dengan empat tahanan yang ditahan di Rusia. Pertukaran ini berlangsung di landasan Bandara Internasional Wina setelah FBI menyatakan bahwa investigasi selama beberapa tahun telah membongkar jaringan agen mata-mata Rusia yang ditanam di Amerika Serikat oleh Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR).

Salah satu orang yang ditukar adalah Sergei Skripal, seorang kolonel di Badan Intelijen Militer Rusia (GRU) yang dihukum karena pengkhianatan tingkat tinggi karena bekerja sebagai agen ganda untuk Inggris. Skripal dan putrinya, Yulia, kemudian menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang gagal dengan cara diracun di Salisbury, Inggris, pada tahun 2018, bersumber dari CNBC Indonesia.

Baca Juga: 5 Milisi Perlawanan Timur Tengah Bersatu dengan Iran, Gempur Israel Balas Kematian Bos Hamas Ismail Haniyeh

Pada April 2022, seorang veteran Marinir Amerika Serikat yang ditangkap di Rusia pada tahun 2019 karena menyerang seorang perwira polisi, Trevor Reed, dibebaskan. Reed, yang menyangkal tuduhan tersebut, dibebaskan untuk ditukar dengan Konstantin Yaroshenko, seorang pilot dan ahli transportasi penerbangan Rusia yang dipenjara di Amerika Serikat karena menyelundupkan narkoba. Pertukaran ini terjadi dua bulan setelah dimulainya perang Ukraina.

Desember 2022 menjadi saksi pertukaran lainnya yang berisiko tinggi. Bintang bola basket Amerika Serikat, Brittney Griner, ditukar dengan terpidana kasus perdagangan senjata Rusia, Viktor Bout, di tengah memburuknya hubungan antara Moskow dan Washington terkait Ukraina. Keduanya ditukar di Bandara Eksekutif Al Bateen di Abu Dhabi.

Namun, beberapa warga Amerika Serikat lainnya yang ditahan oleh Rusia, termasuk mantan Marinir Amerika Serikat Paul Whelan dan guru sekolah Marc Fogel - yang keduanya sedang menjalani hukuman penjara - tidak ikut ditukar. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS