Dikbud Sulawesi Tenggara Pacu Kualitas Guru OSN dengan Seleksi Terbuka Berbasis Kompetensi
Reporter
Senin, 14 Juli 2025 / 8:54 pm
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Prof. Aris Badarah (tengah), saat diwawancarai, Senin (14/7/2025). Foto: Ahmad Jaelani/Telisik
KENDARI, TELISIK.ID - Pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) membutuhkan pendamping yang tak hanya berpengalaman, tetapi juga memiliki kompetensi yang mumpuni.
Menjawab kebutuhan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Dikbud Sultra) menggelar Pelatihan Guru Pendamping OSN pada 14–17 Juli 2025 di Hotel Plaza Inn Kendari, dengan melibatkan 80 guru SMA/SMK terpilih dari seluruh kabupaten/kota di Sultra.
Kegiatan ini diselenggarakan secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Para peserta yang mengikuti pelatihan telah melalui seleksi terbuka dan transparan, bekerja sama dengan Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia (LOPI).
Baca Juga: BPJS Kesehatan Catat 278 Juta Peserta JKN, Warga Indonesia Telah Terlindungi 98,45 Persen
Proses seleksi dilakukan secara profesional tanpa intervensi, guna menjaring guru-guru terbaik yang akan menjadi motor penggerak pembinaan OSN di masing-masing daerah.
Dalam kegiatan ini, para guru mendapatkan pembekalan dari narasumber nasional di bidang matematika dan biologi.
Materi yang disampaikan tidak hanya fokus pada penguasaan substansi, namun juga strategi pembinaan siswa yang sistematis, intensif, dan berorientasi pada capaian medali di ajang OSN nasional.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Prof. Aris Badarah, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah awal untuk mengurangi ketergantungan terhadap lembaga luar dalam pembinaan OSN.
“Kegiatan ini, kami bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Olimpiade Indonesia, kita berharap akan melahirkan trainer-trainer, dan ketergantungan terhadap lembaga-lembaga itu semakin berkurang,” kata Aris kepada telisik.id, Senin (14/7/2025).
Aris meyakinkan bahwa pemilihan peserta dilakukan secara objektif melalui tes, bukan melalui penunjukan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
“Yang akan menjadi trainer tidak akan ditunjuk tapi melalui seleksi seperti ini,” jelas Aris.
Selama empat hari pelaksanaan, 80 guru peserta akan mengikuti rangkaian materi, diskusi, dan evaluasi yang ketat.
Di akhir pelatihan, dua guru terbaik dari setiap kabupaten/kota akan ditetapkan sebagai Pembina OSN resmi untuk daerah masing-masing. Proses ini dilakukan berdasarkan hasil tes selama kegiatan berlangsung.
Langkah ini sebagai komitmen Dikbud Sultra untuk menjadikan pelatihan bukan sekadar kegiatan formalitas, melainkan sebagai investasi nyata dalam penguatan SDM pendidikan.
“Ini juga sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Tenggara untuk membentuk sekolah-sekolah unggulan dan mencetak generasi emas di bidang sains,” ujar Aris.
Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan efek jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pembinaan akademik dan motivasi siswa, terutama dalam mata pelajaran matematika dan biologi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS