Dikbud Sultra Galakkan Program Seragam Siswa Buatan Tangan SMK

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 28 November 2024  /  3:30 pm

Kadikbud Sultra Yusmin galakkan produksi baju seragam karya SMK. Foto: Ist

KENDARI, TELISIK.ID - Inisiatif baru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menarik perhatian. Program ini fokus pada produksi seragam sekolah buatan tangan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan merek A to B.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa, memberikan pengalaman langsung, serta menambah penghasilan bagi sekolah yang terlibat dalam produksi tersebut.

Peluncuran resmi program ini dilakukan oleh Penjabat Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, bersamaan dengan penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa (LKS).

Baca Juga: Tim Gabungan Satbrimobda Sulawesi Tenggara Dikerahkan Pasca Pencoblosan Pilkada 2024

Kepala Dikbud Sultra, Yusmin, mengungkapkan bahwa program ini telah dirancang sejak tahun 2023.

Dikbud Sultra galakkan produksi baju seragam karya siswa SMK. Foto: Repro Antara

 

Namun, pelaksanaannya baru bisa dilakukan pada tahun 2024 karena sebelumnya terkendala masalah bahan baku.

Menurut Yusmin, program ini akhirnya terealisasi setelah menggunakan anggaran perubahan tahun 2023 sebesar Rp110 juta. Dengan anggaran ini, setiap SMK di Sultra kini mampu memproduksi seragam sekolah secara mandiri.

Program ini diharapkan terus berkembang dengan anggaran yang lebih besar pada tahun mendatang.

Produksi seragam dilakukan menggunakan peralatan yang telah memenuhi standar industri. Dengan adanya fasilitas ini, hasil produksi siswa SMK diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga bersaing dari segi kualitas.

Jumlah SMK yang terlibat dalam program ini mencapai 172 sekolah di seluruh wilayah Sultra.

Dikbud Sultra luncurkan seragam siswa hasil produksi SMK. Foto: Repro Antara

 

Harga seragam yang dihasilkan oleh siswa SMK ini juga menjadi daya tarik utama. Dengan harga Rp160 ribu per set, seragam ini jauh lebih murah dibandingkan dengan produk serupa di pasaran yang mencapai Rp200 ribu.

Hal ini diharapkan dapat meringankan beban siswa dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan sekolah.

Baca Juga: Update Jadwal KM Tilongkabila November 2024, Lewati Labuan Bajo-Makassar

Setiap SMK di berbagai daerah akan bertanggung jawab memproduksi kebutuhan seragam untuk wilayah masing-masing. Dengan sistem ini, Dikbud Sultra ingin memastikan program berjalan secara efektif dan merata.

Selain itu, program ini menjadi bukti nyata bahwa SMK mampu menghasilkan produk berkualitas sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas sekolah.

Langkah ini menjadi salah satu upaya Dikbud Sultra dalam mendorong kemandirian siswa SMK. Tidak hanya menghasilkan seragam berkualitas, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan industri yang relevan. (C-Adv)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS