Dinkes Bombana Sebut BAB Sembarang Pemicu Stunting

Hir Abrianto

Reporter Bombana

Kamis, 15 Desember 2022  /  10:06 pm

Pertemuan koordinasi percepaatan ODF dan 5 pilar STBM oleh Pj Bupati Bombana, Dinas Kesehatan bersama camat dan kepala Puskesmas. Hir Abrianto/Telisik

BOMBANA, TELISIK.ID - Stunting saat ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah secara nasional, salah satu upaya untuk mencagahnya dengan menjaga pola hidup sehat dalam lingkungan bersih dan kebutuhan pokok yang sehat.

Seperti diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bombana, Darwin, salah satu program untuk mencegah stunting dengan menurunkan angka pelaku kelompok masyarakat buang air besar (BAB) sembarang.

Tahun 2022, Bombana sudah berada pada angka 80 persen ODF (Open Defecation Free) atau stop buang air besar sembarangan, artinya masyarakat sudah menjalani hidup dengan sehat.

Baca Juga: FPRB Diminta Lakukan Analisis Rawan Bencana Secara Tepat di Bombana

"Salah satu penyebab stunting adalah gaya hidup kotor seperti halnya buang air sembarangan," jelasnya Darwin dalam kegiatan koordinasi percepatan ODF dan 5 pilar STBM, Kamis (15/12/2022).

Mantan Kepala BKD Bombana ini menegaskan, pada tahun 2023 mendatang, ODF dan pilar STBM ditargetkan mencapai 90 persen, sebab banyak bantuan pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi maupun daerah akan mengintervensi infrastruktur yang mendukung seperti fasilitas MCK (mandi cuci kakus ) di desa-desa, serta melibatkan beberapa OPD seperti PUPR, DLH, BKD, Bappeda, DP3A, Dinkes hingga camat dan desa.

Di hadapan para camat dan kepala puskesmas, Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burhanuddin mengajak camat untuk melakukan himbauan kepada masyarakat untuk stop BAB di sembarang tempat.

Baca Juga: Alokasi Dana Desa Buton Tengah Salah Hitung

“Camat lakukan sosialisasi secara persuasif kepada desa-desa dan warganya agar berhenti buang air sembarang seperti di sungai, semak-semak. Kebiasaaan-kebiasaan buruk ini bisa diubah karena untuk kebaikan kita semuanya,” harapnya.

Saat ini Bombana belum masuk sebagai kategari kabupaten sehat, seperti disebutkan dalam pertemuan koordinasi percepatan ODF dan 5 pilar STBM, di Provinsi Sulawesi Tenggara hanya 3 kabupaten/kota yang masuk kategoari kabupaten sehat, yaitu Kota Kendari, Baubau dan Kabupaten Kolaka.

“Kita harus bekerja sama untuk mencapi poin 99% 5 pilar STBM agar masuk dalam kategori kabupaten sehat,” pungkasnya. (B)

Penulis: Hir Abrianto

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS