Doa Melamar Pujaan Hati agar Mendapatkan Pasangan yang Baik

Haerani Hambali

Reporter

Kamis, 09 September 2021  /  9:57 am

Lamaran atau khitbah adalah prosesi dimana pihak keluarga calon mempelai laki-laki mengunjungi rumah calon mempelai perempuan. Foto: Repro Kumparan.com

KENDARI, TELISIK.ID - Lamaran atau khitbah adalah prosesi dimana pihak keluarga calon mempelai laki-laki mengunjungi rumah calon mempelai perempuan.

Dalam pertemuan itu, keluarga calon mempelai laki-laki akan mengutarakan maksud dan tujuan mereka. Permintaan tersebut bisa disampaikan langsung oleh mempelai laki-laki, namun juga bisa dengan perantara pihak lain yang dipercayai.

Dikutip dari Kumparan.com, khitbah wajib dijawab dengan “ya” atau “tidak". Jika mempelai perempuan mengiyakan, maka dirinya disebut sebagai makhthubah, atau perempuan yang resmi dilamar. Sehingga, ia tidak diperkenankan untuk menerima lamaran laki-laki lain.

Lantas bagaimana tata cara khitbah yang sesuai dengan ajaran Islam? Berikut penjelasan lengkapnya.

Tata Cara Khitbah

Sebelum melamar calon pasangan, sebaiknya perlu mengetahui tata cara khitbah, yaitu:

1. Memohon petunjuk dari Allah SWT

Sebelum mengajukan khitbah, hendaknya seseorang memantapkan hati terlebih dahulu dengan meminta petunjuk dari Allah melalui sholat istikharah.

2. Membaca doa dan Sholawat Nabi

Catatan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengatakan: "Disunahkan seseorang yang melamar (baik diri sendiri atau wakilnya) membaca hamdalah, menyebut pujian pada Allah, shalawat untuk Rasulullah SAW. Setelah itu, bacalah asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh."

3. Mendatangi kediaman calon pasangan

Kemudian, pihak keluarga calon mempelai laki-laki sedianya mendatangi kediaman keluarga calon mempelai perempuan yang akan dilamar.

4. Menyampaikan tujuan kedatangan

Memasuki inti acara, pihak keluarga laki-laki akan mengutarakan tujuan kedatangannya, yakni untuk melamar sang mempelai perempuan.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Berwudu Dapat Meredam Amarah atau Emosi

Baca Juga: Ini Doa Perlindungan dari Keburukan yang Diajarkan Rasulullah

5. Penyampaian jawaban pihak perempuan

Setelah itu, calon mempelai perempuan akan memberikan jawaban yaitu menerima atau menolak lamaran. Jika diterima, pihak keluarga perempuan akan menyambut baik rencana pernikahan dari kedua calon mempelai.

6. Menyerahkan hantaran

Hantaran yang dibawa pihak mempelai laki-laki akan diserahkan kepada keluarga mempelai perempuan sebagai wujud keseriusan untuk meminang calon mempelai.

7. Penutupan acara khitbah

Setelah pembicaraan intinya selesai, maka selanjutnya adalah penutupan acara lamaran. Acara ditutup dengan pembacaan doa supaya rencana pernikahan kedepannya berjalan dengan lancar.

Dikutip dari Okezone.com, berdasarkan buku karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr, (Surabaya: Kharisma, 1998), halaman 283, sebelum melakukan prosesi khitbah, agar membaca doa ini:

Allahumma innaka taqdiru wa lâ aqdiru wa lâ a’lamu wa anta ‘allâmul ghuyûbi. Fa in ra`aita lî fî (.....) khairan fî dînî wa âkhiratî faqdirhâ lî

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mentakdirkan, dan bukanlah aku yang mentakdirkan. Dan (Engkau) Maha Mengetahui apa yang tidak kuketahui. Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Maka jika Engkau melihat kebaikan antara diriku dan (..... [sebutkan nama calon pasangan bin/binti ayahnya]) untuk agama dan akhiratku, maka takdirkanlah aku bersamanya.

Diharapkan dengan doa ini, jomblo bisa mendapatkan pasangan yang baik menurut penglihatan Allah SWT. Namun sebaiknya doa ini dilafalkan pada malam sebelum lamaran, sesudah terlebih dahulu melaksanakan salat hajat dan salat istikharah.  (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha