DWP Buton Selatan Bantu Cegah Kekerasan di Lingkungan Sekolah

Ali Iskandar Majid

Reporter

Rabu, 21 Februari 2024  /  6:50 am

Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton Selatan saat mengikuti zoom meeting di ruang rapat Bupati Buton Selatan. Foto: DisKomInfo Buton Selatan

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Buton Selatan turut andil dan berperan penting di dalamnya.

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Buton Selatan berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui pusat penguatan karakter, menyelenggarakan website seminar (webinar) yang bertajuk, "Peran Dharma Wanita Persatuan Dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan."

Dimana dalam serangkaian pelaksanaan webinar tersebut bertujuan untuk menunjukkan komitmen bersama dalam mencegah serta menangani kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan secara serius. Yang mana, Dharma Wanita Persatuan (DWP) disebut-sebut memiliki peranan penting serta strategis dalam mendukung implementasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, sebagai orang tua, ibu-ibu dapat ikut andil berperan pada Komite Sekolah untuk terlibat dalam pembentukan dan menjalankan fungsi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).

Untuk itu, kata dia, DWP tingkat daerah dapat mendorong pemerintah di wilayah masing-masing agar segera membentuk satuan tugas (satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Juga: DWP Dikbud Sulawesi Tenggara Adakan Pertemuan Bulanan di SMAN 2 Kendari

Ia mengungkapkan bahwa saat ini sebanyak 94,89 persen satuan pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB serta 74,86 persen satuan pendidikan tingkat PAUD dan Keseteraan telah membentuk TPPK. Kemudian selain itu, setidaknya tercatat 50 Provinsi yang sudah membentuk Satgas serta 60,5 persen kabupaten/kota yang telah memiliki Satgas sendiri.

Ia mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mewujudkan percepatan pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Satgas PPKSP). Untuk itu, Kemendikbudristek membutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

"Dengan gotong royong semua pihak, kita mampu menghapus tiga dosa besar pendidikan dan memerdekakan anak-anak Indonesia dari kekerasan," tegas Nadiem pada zoom meeting di ruang rapat Bupati Buton Selatan, Jumat (15/3/2024).

Sekretaris Jendral DWP, Dewi Arif Hakim yang mewakili Ketua umum DWP Franka Makarim mengatakan bahwa syarat utama dan mendasar bagi anak-anak Indonesia agar dapat belajar dengan baik yakni dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang nyaman dan aman.

Kata dia, di rumah anak-anak bisa diberi edukasi tentang bentuk-bentuk kekerasan kepada seluruh anggota keluarga. Selain itu, para pemangku kepentingan turut andil dengan mengawal implementasi dari Permendikbudristek PPKSP untuk memastikan satuan pendidikan di seluruh Indonesia bebas dari kekerasan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa DWP Pusat akan menjadikan pencegahan dan penanganan kekerasan sebagai salah satu program nasional mereka. Diharapkan didukung juga oleh masing-masing DWP di tiap daerah kabupaten/kota.

Baca Juga: Deretan Resep Unik Singkong Sushi dan Puding Kelor Lumut Khas DWP Bandara Haluoleo

"Kegiatan seminar ini merupakan wujud komitmen DWP dalam mendorong lebih lanjut implementasi Permendikbudristek PPKSP dan menciptakan lingkungan yang merdeka dari kekerasan," imbuh Dewi.

Diketahui geleran webinar tersebut membuka dua sesi diskusi yang membahas tentang urgensi pembentukan TPPK dan Satgas PPKSP, perkembangan dan apresiasi adanya TPPK dan Satgas PPKSP yang sudah terbentuk. Serta pentingnya kolaborasi antara Satgas dengan mitra terkait dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam implementasi PPKSP.

Pemateri webinar sesi pertama diisi oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti dan Wakil Ketua LPK, Livia Istania DF Iskandar. Sedangkan sesi kedua diisi oleh Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Mulina Girsang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung Kidul, Nunuk Setyowati serta seorang psikolog Mario Manutuhu. Ketua DWP Buton Selatan beserta anggota tampak antusias mengikuti zoom meeting. (B-Adv)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS