Gegara Dilecehkan, Gadis Cantik Ini Mantap Mualaf

Merdiyanto

Content Creator

Rabu, 16 April 2025  /  1:40 pm

Gracia Victoria memutuskan menjadi mualaf sejak usianya 15 tahun. Foto: Repro tangkap layar Ngaji Cerdas.

JAKARTA, TELISIK.ID - Seorang perempuan cantik bernama Gracia Victoria memutuskan menjadi mualaf sejak usianya baru 15 tahun, tepatnya masih duduk di bangku SMP kelas IX. Ibunya lebih dulu memeluk Islam setahun sebelumnya.

Awalnya, Gracia menolak keputusan ibunya menjadi mualaf, bahkan perdebatan sengit hingga cekcok sempat terjadi di antara mereka. Di sisi lain, Gracia tidak membenci Islam, melainkan hanya merasa kesal karena kini ia tidak bisa lagi beribadah bersama ibunya.

"Tapi waktu itu rasa kesal bukan karena agamanya. Tapi karena ini sudah ngambil ibu saya. Jadi waktu itu saya sempat emosi, kesal sama ibu saya, bukan agamanya," kata Gracia, dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas.

Seiring waktu, Gracia dan ibunya berhenti memperdebatkan perbedaan keyakinan mereka. Mereka menjalankan ibadah masing-masing dan menghindari pembicaraan tentang agama di rumah.

Ketika duduk di kelas IX SMP, Gracia didiagnosis menderita kelainan tulang belakang. Kondisinya saat itu sudah cukup parah dan memerlukan tindakan operasi segera.

Sejak saat itu, Gracia mulai mengenal Islam. Sebelumnya, pengetahuannya tentang Islam hanya sebatas informasi tanpa pemahaman mendalam. Pengenalan ini terjadi tanpa campur tangan ibunya, yang selama mereka tinggal bersama tidak pernah mendoktrin anaknya tentang agama.

Baca Juga: 5 Publik Figur Mualaf saat Ramadan 2025, Terakhir Bertepatan Idul Fitri

"Ibu saya cuma mempertontonkan apa yang seharusnya dipertontonkan, sebagai seorang Muslimah," ujar Gracia.

Hidayah mulai datang kepada Gracia ketika ia harus berhenti bersekolah seperti biasa dan beralih belajar di rumah.

Suatu hari, saat Gracia pergi ke supermarket mengenakan celana pendek seperti biasanya, ia mengalami pelecehan berupa catcalling dari beberapa pria yang melihatnya.

Merasa tidak nyaman dengan perlakuan orang lain yang sering menggodanya, Gracia kemudian berfikir untuk memakai jilbab dengan harapan tidak lagi menjadi sasaran godaan.

"Tapi saya enggak ada niat masuk Islam waktu itu. Hanya niat pakai jilbab saja," terangnya dikutip dari okezone.com.

Meskipun belum menjadi seorang Muslimah, sejak mulai mengenakan hijab, Gracia merasakan bahwa Islam sangat memuliakan perempuan melalui kewajiban menutup aurat.

Pada bulan Ramadhan, Gracia bahkan ikut melaksanakan sholat tarawih bersama ibunya. Menariknya, saat itu ia mengenakan mukena meskipun belum memeluk agama Islam.

Suatu hari, saat menemani ibunya mengikuti kajian, Gracia bertemu dengan ustadz yang mengisi acara tersebut. Dalam kesempatan itu, ia memberanikan diri bertanya tentang Islam, khususnya mengenai kedudukan Yesus atau Isa dalam ajaran Islam.

Setelah dijelaskan, Gracia tahu Muslim juga mengimani Yesus sebagai nabi dalam Alquran, bukan Tuhan. Ia pun yakin dan berniat masuk Islam.

Baca Juga: Pria Asal Kendari Resmi Masuk Islam di Masjid Raya Al-Kautsar

Menjelang hari operasinya, Gracia merasa sangat ketakutan. Ibunya kemudian menawarkan untuk membaca Surah Al-Fatihah dan bacaan zikir lainnya bersama-sama.

Sebelum menjalani operasi, ibu Gracia menawarinya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, dan Gracia pun bersedia. Ia menyadari bahwa setelah operasi, hanya ada tiga kemungkinan yang menantinya: lumpuh, meninggal dunia, atau sembuh total.

"Akhirnya ibu saya tuntun di depan dokter dan suster-suster membaca syahadat. Habis itu saya masuk obat bius, dan terakhir baca bismillah," tuturnya.

Setelah operasi, Gracia pulih sepenuhnya tanpa efek samping apa pun. Sejak saat itu, ia merasakan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala senantiasa melindunginya.

Bahkan, sebelum ia resmi memeluk Islam dan baru memiliki niat, Allah Ta'ala telah meringankan rasa takutnya menjelang operasi. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS