Heboh Pemerintah Produksi Massal Mobil Rakyat Rp 50 Juta Lewat Pindad, Berikut Bocoran Spesifikasinya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 16 Desember 2025
0 dilihat
Heboh Pemerintah Produksi Massal Mobil Rakyat Rp 50 Juta Lewat Pindad, Berikut Bocoran Spesifikasinya
Rencana pemerintah memproduksi mobil rakyat Rp 50 juta lewat Pindad menarik perhatian publik karena menyasar kebutuhan ekonomi desa. Foto: Repro Pindad/Okezone.

" Rencana pemerintah memproduksi mobil rakyat seharga Rp 50 juta melalui Pindad mencuat ke publik, menyasar kendaraan niaga ringan untuk menopang aktivitas ekonomi desa "

JAKARTA, TELISIK.ID - Rencana pemerintah memproduksi mobil rakyat seharga Rp 50 juta melalui Pindad mencuat ke publik, menyasar kendaraan niaga ringan untuk menopang aktivitas ekonomi desa.

Wacana produksi massal mobil rakyat kembali mengemuka setelah pemerintah menggandeng PT Pindad dan Induk Koperasi Unit Desa sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis desa.

Kendaraan ini tidak diarahkan sebagai mobil penumpang, melainkan difungsikan sebagai kendaraan niaga ringan untuk mendukung aktivitas produktif masyarakat pedesaan.

Konsep mobil rakyat disiapkan untuk menjawab kebutuhan transportasi pelaku usaha kecil, kelompok tani, hingga koperasi desa yang selama ini mengandalkan gerobak, kendaraan rakitan, atau mobil modifikasi dengan tingkat keamanan terbatas.

Pemerintah menilai ketersediaan kendaraan produksi yang terjangkau menjadi salah satu kunci efisiensi distribusi hasil pertanian dan usaha mikro di desa.

Baca Juga: Pencairan BSU Kemenag 2025 Khusus Guru, Akses Resmi Cek Nama Penerima Terdaftar dan Besaran Dana

Ketua Induk KUD, Portasius Nggedi, mengungkapkan bahwa saat ini beredar informasi awal mengenai kisaran harga mobil rakyat di angka Rp 50 juta per unit.

Namun, ia menegaskan bahwa angka tersebut belum bersifat final dan masih menunggu perhitungan teknis dari pemerintah bersama Pindad.

“Yang saya dengar, walaupun belum pasti karena BPS-nya belum keluar, harga kendaraan itu Rp 50 juta,” ujar Portasius di Tangerang, seperti dikutip dari Kompas, Selasa (16/12/2025).

Menurut Portasius, penetapan harga resmi masih melalui proses panjang, termasuk kajian biaya produksi dan skema manufaktur. Ia menyebutkan bahwa pemerintah belum mengambil keputusan akhir terkait harga jual ke masyarakat.

“Harganya masih bisa berubah karena belum ada keputusan,” katanya.

Mobil rakyat ini dirancang sebagai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), yang membuat struktur biaya berbeda dibanding kendaraan konvensional. Salah satu komponen utama yang menjadi perhatian adalah baterai.

“Ini kan kendaraan EV nanti. Yang mahal itu baterainya, jadi masih akan dihitung lagi,” tutur Portasius.

Selain baterai, desain kendaraan juga disesuaikan dengan kebutuhan operasional di desa. Mobil ini dirancang sederhana, fungsional, dan mampu membawa muatan hasil pertanian atau barang distribusi koperasi. Penyesuaian desain tersebut turut memengaruhi biaya produksi dan harga akhir kendaraan.

Portasius menambahkan bahwa sejak awal pemerintah menekankan aspek keterjangkauan, mengingat sasaran utama mobil rakyat adalah masyarakat desa dan pelaku usaha kecil. Mobil ini diharapkan menjadi sarana produksi, bukan simbol gaya hidup.

Baca Juga: Berapa Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah Tanpa Notaris/PPAT? Segini Rincian dan Syarat Lengkapnya

“Mobil rakyat bukan kendaraan penumpang, tapi kendaraan kerja untuk petani, UMKM, dan koperasi desa,” ujarnya.

Induk KUD menyatakan optimistis harga mobil rakyat tetap berada dalam rentang yang dapat dijangkau masyarakat setelah seluruh perhitungan teknis dan skema produksi ditetapkan bersama Pindad.

Pemerintah dan para pemangku kepentingan kini masih menyusun detail spesifikasi, model produksi, serta mekanisme distribusi agar program ini tepat sasaran dan berkelanjutan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga