Gelar FGD, Pemkab Bombana Rancang Kebijakan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Reporter
Rabu, 04 Desember 2024 / 5:50 pm
BOMBANA, TELISIK.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana, melalui Dinas Pertanian, menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB).
Acara ini berlangsung di Hotel Gren Lampusui pada Jumat (29/11/2024) dengan tujuan menyusun strategi pengelolaan kelapa sawit yang ramah lingkungan, sekaligus mengatasi tantangan global.
FGD dibuka oleh Staf Ahli Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana, Muslihin, yang menekankan pentingnya memanfaatkan potensi besar perkebunan kelapa sawit di Bombana secara berkelanjutan.
Baca Juga: BPBD Muna Barat Imbau Kades dan Lurah Sigap Tanggulangi Dua Bencana yang Dominan
Dalam sambutannya, Muslihin mengingatkan bahwa sektor kelapa sawit sering kali mendapat sorotan negatif di pasar internasional, terutama terkait dengan isu lingkungan.
“Kami, Pemkab Bombana, memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan kebun kelapa sawit yang berkelanjutan. Dengan menjaga keseimbangan lingkungan, kami ingin menjadikan Bombana sebagai pionir kabupaten lestari di Indonesia,” ujar Muslihin dengan penuh optimisme.
Kepala Dinas Pertanian Bombana, Sarif, dalam arahannya meminta seluruh peserta FGD untuk berpartisipasi secara serius.
Menurutnya, hasil diskusi ini akan menjadi landasan bagi penyusunan kebijakan strategis dalam pengembangan kelapa sawit di Bombana.
“Kita harus mampu menjawab tantangan global, termasuk propaganda negatif terkait kelapa sawit, seperti isu deforestasi, kebakaran lahan, pekerja anak, dan pelanggaran HAM. Dokumen ini akan menjadi bukti bahwa kita bisa mengelola kelapa sawit secara ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegas Sarif.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga akademis, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bombana, Bappeda Bombana, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Konawe Selatan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bombana, PT GAS, serta para ahli dari sektor perkebunan.
Muh. Arwin, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Bombana, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk menyusun dokumen strategis yang akan menjadi panduan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan kelapa sawit.
“Dokumen ini diharapkan dapat menjawab tantangan global sekaligus memperbaiki citra kelapa sawit sebagai komoditas unggulan yang ramah lingkungan,” ujar Arwin.
Baca Juga: Paslon Bahtera Siap Pertahankan Kemenangan Hingga ke MK
Melalui kolaborasi lintas sektor, Pemkab Bombana berharap dapat memperkuat posisi kelapa sawit sebagai motor penggerak ekonomi daerah tanpa mengabaikan aspek lingkungan.
FGD ini juga menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Bombana untuk menjadikan kelapa sawit sebagai pilar utama pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Ke depan, dokumen RAD-KSB diharapkan menjadi acuan bagi semua pihak dalam mendukung pengelolaan kelapa sawit yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Dengan inisiatif ini, Bombana optimis dapat meningkatkan daya saing kelapa sawit lokal di pasar global, sekaligus menjadi contoh sukses penerapan prinsip keberlanjutan dalam sektor perkebunan di Indonesia. (C-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS