Kecanduan Skincare, Anak Kos Rela Utang Jutaan Rupiah Demi Tampil Glowing
Wa Anggun, telisik indonesia
Minggu, 18 Mei 2025
0 dilihat
Suasana Toko Kosmetik di Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kendari (kiri) dan Koleksi Skin care oleh Anak kos di Kendari (kanan). Foto: Wa Anggun/Telisik.
" Fenomena ini dinilai mencerminkan gaya hidup konsumtif yang berisiko mengganggu kesehatan mental dan kestabilan finansial anak muda "

KENDARI, TELISIK.ID - Tren penggunaan skincare berharga tinggi di kalangan mahasiswa di Kota Kendari meningkat signifikan dan mulai memunculkan kekhawatiran sejumlah pihak.
Selain membebani keuangan pribadi, fenomena ini dinilai mencerminkan gaya hidup konsumtif yang berisiko mengganggu kesehatan mental dan kestabilan finansial anak muda.
Angel Mana (20), mahasiswi Fakultas Ekonomi, mengungkapkan bahwa pengeluarannya untuk skincare bisa mencapai Rp 1 juta setiap bulan.
“Kurang lebih sejuta. Saya rela memangkas pengeluaran lain, seperti jajan dan hiburan, demi memastikan kulit tetap sehat dan terlihat glowing,” ujar Angel saat ditemui telisik.id, Sabtu (17/5/2025)
Sikap yang sama juga diungkapkan Nia Putri (19), mahasiswi Fakultas Teknik yang mengaku kerap kalap membeli produk skincare yang sedang viral di media sosial.
Baca Juga: Dosen Kedokteran UHO Kendari Ungkap Cara Bedakan Skincare Berbahaya dan Tidak Layak Edar
“Kadang saya sampai harus meminjam uang teman karena kehabisan dana. Namun, sulit berhenti karena ingin selalu tampil maksimal,” kata Nia.
Hasil pengamatan telisik.id di tiga toko kosmetik besar di Kota Kendari menunjukkan bahwa lebih dari 60% pelanggan rutin skincare adalah mahasiswa perempuan yang tinggal di rumah kos. Angka ini didapat dari data penjualan mingguan serta pengakuan staf toko terkait pola belanja pelanggan.
Staf toko kosmetik di Kelurahan Kambu, April (22), menyebut mahasiswa sebagai target paling aktif.
“Yang paling sering beli itu mahasiswa yang tinggal ngekos. Pernah ada pelanggan mahasiswa bilang dia telat bayar kos karena belanja skincare kebanyakan. Tapi Minggu depannya balik lagi beli toner yang diskon,” katanya sambil menunjukkan nota pembelian mahasiswa yang mayoritas mencakup lebih dari tiga jenis produk per orang.
Baca Juga: Lima Sumber Kekayaan Reza Gladys, Bos Skincare Berani Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara
Pengamat tren anak muda di Kendari, Andi Adrian (29), menilai fenomena komsumtif oleh anak muda ini bisa menjadi problematik baru di sosial ekonomi.
"Kecanduan skincare di kalangan anak kos bukan sekadar persoalan penampilan, melainkan cerminan dari problem sosial dan ekonomi yang lebih luas," ujarnya.
Ia menambahkan, fenomena ini tak bisa dianggap sepele. "Ketika mahasiswa lebih memilih serum Rp 300 ribu ketimbang beli makan sehat, itu bukan lagi soal merawat diri. Itu sudah jadi tekanan sosial terselubung yang membentuk kecanduan,” tutup Andi. (A)
Penulis: Wa Anggun
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS