Sekda Butur Tanggapi Soal Dua Kasek dalam Satu Sekolah
Aris, telisik indonesia
Minggu, 06 Maret 2022
0 dilihat
Sekretaris Daerah Butur, Muh. Hardhy Muslim (kiri) bersama Wakil Bupati Butur, Ahali (kanan). Foto: Ist
" Sekretaris Daerah Butur, Muh. Hardhy Muslim menanggapi soal sekolah yang memiliki dua kepala sekolah. Dia mengakui itu sebagai kesalahan dan akan memperbaikinya "
BUTON UTARA, TELISIK.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Buton Utara (Butur), Muh. Hardhy Muslim menanggapi soal sekolah yang memiliki dua kepala sekolah. Di mana, 2 orang memegang SK sebagai kepala sekolah di sekolah yang sama.
Hardhy Muslim mengaku, hal itu adalah suatu kesalahan yang bisa diperbaiki.
"Itu kesalahan, akan saya perbaiki. Itu suatu kesalahan, itu bisa diperbaiki," kata Hardhy Muslim kepada awak media, belum lama ini.
Untuk diketahui, sebanyak 113 Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah dilantik sebagai Pejabat Pengawas dan Tugas Tambahan Guru sebagai Kepala Sekolah Lingkup Pemerintah Kabupaten Butur, pada Kamis (17/2/2022) lalu.
Namun pelantikan tersebut, menuai persoalan. Pasalnya, SK yang diterima beberapa kepala sekolah tidak sesuai dengan jabatan yang dibacakan saat pengambilan sumpah jabatan.
Baca Juga: Sekda Butur Bantah SK Penempatan Kepala Sekolah Tidak Sesuai saat Pelantikan
Seperti di Kecamatan Kambowa, berdasarkan data yang dihimpun Telisik.id, pada saat pengambilan sumpah jabatan, Wasiun, S.Pd dilantik sebagai Kasek SMPN 1 Kambowa, namun setelah menerima SK ternyata ditugaskan di SMPN 2 Kambowa.
Selain itu, Asrul Suleman, S.Pd, pada saat pengambilan sumpah jabatan, dilantik sebagai Kasek SMPN 2 Kambowa. Namun setelah menerima SK ternyata ditugaskan sebagai Kasek di SMPN 3 Kambowa.
Baca Juga: Kendari dan Baubau Jadi Pilot Project Program Pemetaan dan Pemerataan Guru
Selanjutnya Syaharula S.Ag, saat pengambilan sumpah jabatan, ia dilantik sebagai Kasek di SMPN 3 Kambowa. Namun setelah menerima SK, ternyata dia menjadi Kasek di SMPN 1 Kambowa.
Hardhy Muslim pun membantah hal tersebut. Ia mengatakan jika hal tersebut tidak betul adanya.
"Siapa yang bilang, tidak betul itu," kata Hardhy Muslim. (C)
Reporter: Aris
Editor: Haerani Hambali