Golkar Kendari Bakal Kehilangan Marwah, Pilihan Rekomendasi jadi Sorotan Publik

Sigit Purnomo

Reporter

Rabu, 21 Agustus 2024  /  3:01 pm

Pengamat menyebut Golkar Kendari bakal kehilangan marwah jika rekomendasi pilwali diberikan kepada bukan kader. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Partai Golkar tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Hal ini dipicu oleh dua kejadian besar: pengunduran diri mendadak Ketua Umum Airlangga Hartarto, dan keputusan partai yang memberikan rekomendasi kepada pasangan calon di Pilwali Kendari bukan dari kader internal.

Di Kota Kendari, keputusan Golkar untuk mengusung pasangan Siska Karina Imran dari NasDem dan Sudirman dari PKS menimbulkan tanda tanya besar.

Pengamat politik Aji Andika Mufti menilai keputusan ini mencerminkan hilangnya marwah Partai Golkar sebagai laboratorium pemimpin.

"Status Golkar sebagai partai yang melahirkan pemimpin potensial seolah tercederai. Kader yang sudah lama dipersiapkan dan memiliki potensi besar justru diabaikan tanpa alasan yang jelas. Ini memperburuk citra Golkar di mata publik Kendari," ujar Aji, Selasa (20/8/2024).

Keputusan Golkar dianggap kontroversial karena pasangan Siska-Sudirman belum pernah memberikan kontribusi nyata bagi Partai Golkar.

"Ketika Golkar tiba-tiba mengusung pasangan ini, alasan pragmatis menjadi satu-satunya penjelasan yang bisa diterima. Ini tidak sehat dalam perspektif demokrasi," tegas Aji.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Bakal Duduki Tahta Golkar Hari Ini

Lebih lanjut, Golkar diabaikan kader potensial yang sudah melalui proses internal partai untuk pilkada. Secara elektoral, kader Golkar ternyata lebih diunggulkan dibandingkan pasangan Siska-Sudirman.

Salah satu kader potensial yang diabaikan adalah Aksan Jaya Putra (AJP), yang telah mendapatkan surat tugas sebagai bakal calon Wali Kota Kendari. AJP adalah putra dari kader Golkar tulen Sultra, H. Surunuddin, dan memiliki kiprah cemerlang di partai.

"Publik wajar mempertanyakan mengapa rekomendasi tidak jatuh kepada AJP. Harapan untuk melihat panggung demokrasi sehat lewat Golkar, justru menguap," lanjut Aji.

Penyerahan rekomendasi Golkar kepada Siska-Sudirman, yang ditandai dengan penyematan jaket Golkar kepada Sudirman, mempertegas bergabungnya mantan pentolan PKS Sultra itu ke Golkar.

Namun, Aji menekankan bahwa fakta pragmatisme dalam rekrutmen calon di internal Golkar tetap tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Bahlil Pede Didukung Mayoritas DPD untuk Gantikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto

"Golkar seolah kehilangan kepantasannya untuk mengusung kader pada posisi utama. Apa yang sebenarnya dicari oleh Golkar jika hanya menyandarkan kekuatannya pada sosok wakil?" katanya.

Meski demikian, Aji menegaskan masih ada waktu bagi Golkar Kendari untuk mengevaluasi keputusannya dan mengembalikan marwah partai sebelum pendaftaran resmi dimulai.

"Golkar masih punya kesempatan untuk mengevaluasi keputusannya. Sebagai partai besar, Golkar harus kembali memberikan contoh yang baik kepada publik," pungkas Aji. (C)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS