Guru SMPN 2 Sampara Konawe Diduga Bully dan Ancam Murid di Grup WhatsApp Kelas
Reporter
Selasa, 23 September 2025 / 8:43 pm
Screenshot chatingan guru dan siswa saat membully seorang murid di grup WA kelas. Foto: Ist.
KENDARI, TELISIK.ID – Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sampara, Kabupaten Konawe, berinisial NM, diduga menjadi korban perundungan, tidak hanya dari teman-teman sekelasnya, tetapi juga dari oknum guru berinisial II.
Kasus ini terungkap setelah NM mengaku menerima perlakuan tidak menyenangkan dari guru bersangkutang di dalam grup WhatsApp kelas.
Guru II disebut kerap melontarkan kata-kata bernada merendahkan dan mengancam NM di hadapan siswa lain pada Sabtu (20/9/2025) malam.
Menurut keterangan sepupu korban, Ica, peristiwa bermula saat NM memilih untuk tetap berteman dan menegur seorang siswi yang sebelumnya telah dijauhi oleh sebagian besar teman sekelas.
Baca Juga: Fakultas Peternakan UHO Kendari Siapkan Mahasiswa Siap Kerja dan Wirausaha
"Awalnya satu orang tidak suka, lalu dia cerita ke teman-temannya dan gurunya. Akhirnya murid itu dijauhi sekelas. Tapi sepupu saya, NM, tetap berteman dengan murid tersebut. Itu yang bikin dia juga akhirnya ikut dijauhi dan dibully," tutur Ica, Selasa (23/9/2025).
Alih-alih meredam konflik antarsiswa, guru II diduga ikut menyudutkan NM dan membiarkan siswa lain ikut membully. Dalam grup WA kelas, II menuliskan kalimat yang dinilai mengandung ancaman.
"Kita lihat sj apakah bisa nyaman hidupnya klu mrka hanya 3 org," tulis guru II dalam percakapan yang dibacakan ulang oleh sepupu korban.
Tidak terima dengan perlakuan rekan siswa lainnya dan guru II, orang tua NM pun mendatangi sekolah anaknya pada Senin (22/9/2025) untuk meminta klarifikasi langsung dari pihak guru dan kepala sekolah.
Namun, menurut keterangan keluarga, pertemuan tersebut tidak menghasilkan penjelasan yang memuaskan. Guru II disebut memberikan jawaban berbelit-belit dan menunjukkan sikap tak bersahabat ketika melihat NM datang bersama ibunya.
Baca Juga: LPPM UHO Kendari Jadi Motor Penggerak Menuju Kampus Berdampak
"Begitu lihat NM datang sama mamanya, gurunya langsung tanya: ‘Kenapa datang sama mamamu? Mau pindahkah?’ Itu respons yang bikin kami makin heran," lanjut Ica.
Sementara itu, kepala SMPN 2 Sampara, menurut Ica, hanya menyarankan agar siswa-siswa yang terlibat meminta maaf kepada NM, tanpa memberikan tindakan tegas terhadap dugaan keterlibatan guru.
"Guru itu juga tidak minta maaf. Kepsek cuma minta grup dihapus dan minta salah satu siswa pemicu masalah untuk minta maaf. Tidak ada langkah lebih lanjut," tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, guru berinisial II belum memberikan respons atas konfirmasi yang dikirim oleh telisik.id melalui pesan WhatsApp. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS