Habib Bahar bin Smith Ternyata Keturunan Buton
Reporter Buton Selatan
Jumat, 24 Desember 2021 / 8:37 am
BAUBAU, TELISIK.ID - Siapa yang tak kenal Habib Bahar bin Smith? Ulama yang dikenal tajam mengkritik kebijakan pemerintah, ternyata keturunan dari Buton.
Itu diketahui melalui wawancara Habib bersama pemimpin redaksi (Pemred) TV One, Karni Ilyas dalam program Karni Ilyas Club.
Dalam acara tersebut, Bang Karni, sapaan akrab Karni Ilyas, sempat menanyakan asal usul keturunan Habib Bahar bin Smith. Di sinilah diketahui bahwa Bahar Smith memiliki darah Buton.
"Jadi, kakek dari ayah saya bernama, Habib Abdul Rahman. Beliau datang dari Yaman, untuk menyebarkan Islam di daerah, Manganitu, Sanger. Habib Abdul Rahman kemudian menikah dengan anak Raja Manganitu," terang Bahar Smith.
Dari pernikahan itu, lanjutnya, keduanya diberi keturunan empat orang anak. Salah satunya adalah Habib Alwi, yang tidak lain adalah kakek buyut, Bahar Smith. Sementara ketiga saudaranya pergi ke Lombok dan Bali untuk menyiarkan islam.
Baca Juga: Mengenal Shin Tae-yong, Pelatih Asal Korsel Pertama di Timnas Indonesia
Habib Alwi kemudian menikah dengan Hababwa, Fatmah, dan memiliki anak yang diberi nama Habib Abdul Rahman.
"Nama ini diambil dari nama ayah, Habib Alwi. Beginilah tradisi kita. Biasanya, nama itu diambil dari nama ayah," tambah Habib.
Habib Abdul Rahman kemudian menikah dengan anak Raja atau Sultan Ternate. Dari perkawinan itu, lahirlah, Ali bin Smith. Ali bin Smith kemudian menikah dengan Isnawati Ali, dan dikaruniai empat orang anak yang salah satunya adalah Bahar bin Smith atau Bahar Smith.
Baca Juga: Profil dan Kisah Sukses Ustaz Yusuf Mansur
"Nah, bapak Umi saya (kakek Bahar Smith dari pihak Ibu), adalah orang Buton. Sementara Ibunya, (nenek dari pihak ibu), berasal dari Flores, NTT," terang Habib.
Kendati begitu, tak sepenuhnya nenek Bahar Smith murni berdarah Flores. Sebagian di tubuhnya mengalir darah Suku Bajo dan Bugis.
Bahar bin Smith adalah seorang ulama asal Manado, Sulawesi Utara, yang lahir pada 23 juli 1985. Habib Bahar merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor pusat di Pondok Aren, Tanggerang Selatan. Selain itu, dia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang.
Dalam catatan hidupnya, Bahar Smith diketahui telah beberapa kali masuk penjara dengan kasus yang berbeda-beda. (C)
Reporter: Deni Djohan
Editor: Haerani Hambali