Harga Air Mineral Negara Ini Lebih Mahal Dibanding Minyak, Alasannya Mengejutkan
Reporter
Selasa, 01 Februari 2022 / 4:15 pm
RIYADH, TELISIK.ID - Arab Saudi adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia.
Ketika orang berbondong-bondong fokus pada pemeliharaan minyak, sebaliknya pada cadangan air yang semakin berkurang justru akan menghancurkan mereka.
Diperkirakan, cadangan air saat ini menurun sebesar 416 persen dari persediaan sebelumnya. Melansir The Guardian, tingkat konsumsi air rakyat Arab Saudi dua kali lipat air dari rata-rata orang di dunia yaitu 263 liter per kapita setiap hari dan terus meningkat di tengah perubahan iklim yang pastinya akan mengambil dari cadangan air guna tersedianya cadangan air dimasa yang akan datang.
Pada tahun 2016 lalu saja seorang pakar ahli tanah Arab Saudi dari Universitas King Faisal memperkirakan kerajaan hanya mempunyai cadangan air tanah selama 13 tahun lagi.
Sehingga selama beberapa dekade belakangan ini, banyak orang berusaha membuat program untuk menanam tanaman intensif seperti benih gandum di lahan pertanian untuk menyimpan cadangan air bersih.
Baca Juga: Di Negara Ini Ada Kontes Kentut Mencari yang Paling Merdu, Hadiahnya Jutaan
Dilansir Tirto.id, Manajer salah satu Pabrik Berain di Riyadh, Ahmed Safar Al Asmari tahun ini justru mengungkapkan adanya studi menunjukkan cadangan air di Arab Saudi masih bisa bertahan dan dikonsumsi selama 150 tahun lagi.
Sumber mata air yang terdapat di Arab Saudi ada dua, yaitu laut dan sumur. Karena lokasi Riyadh yang berada di tengah kota, maka sumber air yang digunakan hanyalah sumur.
Baca Juga: Deretan Aktris India Paling Cantik dengan Bayaran Tinggi, Pria Pasti Suka
Sebagaimana diwartakan The Guardian, seiring berjalannya waktu, pada Maret lalu, kerajaan meluncurkan program Qatrah untuk menuntut warga mengurangi penggunaan air mereka, hal ini dilakukan guna mereformasi industri pertanian yang kekurangan air dan mengurangi insentif pemerintah dalam memproduksi sereal.
Jumlah keseluruhan dari lahan pertanian irigasi yang masih belum juga turun disebabkan produsen beralih pada tanaman lain yang lebih menguntungkan dan dapat menghasilkan air lebih banyak.
Salah satunya ialah adanya rencana transformasi nasional Arab Saudi juga dikenal visi 2020 menggunakan air dari bahan bakar fosil dengan menyaring garam air laut untuk dikonsumsi guna mengurangi jumlah air yang diambil dari air bawah tanah untuk pertanian. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin