Harga Cabai Keriting di Sejumlah Pasar Melejit, Masyarakat Ikut Menjerit

Ridho Syafarullah

Reporter

Minggu, 03 April 2022  /  3:46 pm

Cabai keriting di sejumlah pasar di Kota Kendari sejak memasuki bulan suci ramadan harganya semakin mahal. Foto: Ridho Syafarullah/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Masuknya bulan ramadan sudah menjadi hal lumrah apabila harga sembako mulai naik, namun kali ini harga cabai keriting yang melejit di pasar Anduonohu, Kota Kendari membuat masyarakat ikut menjerit.

Cabai keriting sudah menjadi kebutuhan pangan yang umum diburu masyarakat dalam menyambut bulan ramadan.

Namun kenaikan harga cabai keriting membuat sebagian masyarakat, khususnya bagi masyarakat dengan ekonomi sederhana ikut menjerit.  

Seorang Ibu rumah tangga, Tini menjelaskan, kenaikan harga cabai keriting di pasaran sudah menjadi hal biasa saat mendekati bulan ramadan.

"Tapi kali ini kenaikan harganya cukup meresahkan kami, sebab kami sangat membutuhkan cabai keriting sebagai bahan pelengkap bumbu masak kami," jelas Tini.

Baca Juga: Harga Daging Sapi di Kota Medan Mencapai Rp 160 Ribu Per Kilogram

Harga cabai keriting yang naik di pasar Anduonohu bukan atas keinginan para penjual, seperti yang diucapkan Ibu Nisa.

"Saya menjual cabai keriting dari harga Rp 40 ribu per kg, kini menjadi Rp 70 ribu per kg, saya menaikan harga karena modal yang saya keluarkan cukup besar," ucap Ibu Nisa.

Ita, salah seorang penjual cabai keriting yang berjualan di pasar Mandonga juga menuturkan, harga cabai keriting mengalami kenaikan.

"Harga cabai keriting sekarang naik hingga Rp 70 ribu, kalau seminggu yang lalu masih Rp 60 ribu," tutur Ita.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Jalan di Depan Pasar Anduonohu Macet Parah

Para penjual berharap, harga cabai keriting dapat segera normal agar semua golongan masyarakat dapat membelinya, seperti yang dijelaskan Fakrul seorang pedagang cabai keriting.

"Saya berharap semoga harga cabai keriting dapat kembali seperti semula agar semua masyarakat dapat membelinya, sebab naiknya harga cabai keriting juga membuat kami jadi sepi pembeli," jelas Fakrul.

Atas kejadian ini banyak masyarakat yang mulai kurang membeli cabai keriting dan banyak penjual menjadi sepi pembeli. (A)

Reporter: Ridho Syafarullah

Editor: Kardin