Haroana Dzulhijah, Tradisi Masyarakat Buton Sambut Idul Adha

Sofi Insan Wardani

Reporter

Rabu, 28 Juni 2023  /  9:13 pm

Keluarga Sanusi menyambut Idul Adha dalam tradisi Haroana Dzulhijah. Foto: Sofi Insan Wardani/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID - Dalam perayaan menyambut hari raya Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia tentu punya cara tersendiri dalam menyambutnya, tak terkecuali masyarakat Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Haroana Dzulhijah, menjadi salah satu bagian yang tak terpisah dari perayaan hari raya kurban bagi masyarakat Buton. Tradisi itu merupakan cerminan dari salah satu kekayaan budaya dan keagamaan masyarakat Buton.

Haroana Dzulhijah, berasal dari bahasa wolio yang berarti "persembahan di bulan Dzulhijah" dilakukan masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan dan ungkapan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Menyaksikan Keindahan Wisata Alam, Buatan, dan Budaya di Desa Barangka

"Ada beberapa hal yang diniatkan di antaranya rasa syukur agar dapat bertemu Idul Adha di tahun berikutnya,

rezeki, umur panjang, kesehatan dan kekuatan iman," ucap sesepuh adat masyarakat setempat, Wa Poo, Rabu (28/6/2023).

Tradisi itu merujuk pada aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Buton di malam hari dalam mempersiapkan diri untuk menyambut dan merayakan Idul Adha dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari kegiatan spiritual hingga persiapan makanan khas yang akan disantap bersama keluarga dan tetangga sekitar.

"Jadi sebelum menyambut malam lebaran haji, kita sudah memasak untuk kue khas, seperti baruasa, bolu, pisang goreng, cucuru, epu-epu, onde-onde, dan waje. Kalau untuk makanan berat seperti ayam nasu wolio, lapa-lapa dan sayur konduru, dan lainnya," urai Rubama, salah seorang keluarga yang merayakan Haroana Dzulhijah.

Baca Juga: Gua Kofokotiu Muna, Airnya Berwarna Biru, Tempat Mandi Laki-Laki dan Perempuan Terpisah

Selain aspek keagaaman dan sosial, tradisi Haroana Dzulhijah juga menjadi momen kebersamaan dan kegembiraan bagi masyarakat Buton.

"Kegiatan tradisi ini ada banyak nilai kehidupan di dalamnya, mempertemukan saudara dan handai taulan karena banyak keluarga yang mudik, apalagi tahun ini ada cuti bersama jadi keluarga manfaatnya untuk mudik dan merasakan kembali suasana tradisi haroa ini," ucap Wati, keluarga yang turut merayakan tradisi Haroana Dzulhijah tersebut. (A)

Penulis: Sofi Insan Wardani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS