Mengenal Tradisi Haroano Laa, Pesta Panen Ala Buton Utara

Rina Gayatri, telisik indonesia
Kamis, 31 Agustus 2023
0 dilihat
Mengenal Tradisi Haroano Laa, Pesta Panen Ala Buton Utara
Masyarakat yang hadir dalam acara pesta panen (haroano laa) bersiap untuk berlomba mengambil makanan yang telah disajikan di dalam talang. Foto: Rina Gayatri/Telisik

" Tradisi adat Haroano Laa dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen perkebunan dan pertanian masyarakat Langkumbe, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Tradisi adat Haroano Laa yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen perkebunan dan pertanian masyarakat Langkumbe, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara.

Pesta adat yang dibalut dalam festival budaya ini menampilkan rangkaian pertunjukkan khas Buton Utara seperti tari-tarian dan pencak silat, yang dilaksanakan pada Rabu, (30/8/2023).

Selain itu, masyarakat setempat juga menyajikan berbagai macam makanan untuk disantap tamu yang berdatangan dari berbagai daerah. Pembukaan acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Buton Utara, Ahali beserta beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD), asisten dan staf ahli sekretariat daerah Buton Utara, tokoh adat, kepala desa beserta undangan lainnya.

Baca Juga: Wisata Bukit Lamando, Panorama Buton Selatan yang Memikat

Acara pesta panen ini kata Ahali menjadi salah satu ikon budaya Kabupaten Buton Utara yang harus terus dilestarikan.

“Ini perlu kita gali sejarah dimana setiap tahun kita dikucurkan dengan adat istiadat yang dikenal dengan budaya pesta panen atau haroano laa. Pasti ada sejarah yang mendalam terkait peristiwa ini,” kata Ahali dalam sambutannya.

Lanjut Ahali, pesta panen ini merupakan tradisi turun temurun yang telah diwariskan oleh nenek moyang secara terus-menerus untuk dipertahankan nilai-nilainya. Masyarakat setempat, Resti menjelaskan waktu pelaksanaan pesta panen tersebut memang sudah dijadwalkan.

Baca Juga: Festival Kabuenga Diharap jadi Agenda Tahunan Wakatobi

"Acara ini memang ada waktunya tertentu, setiap 14 bulan di langit, tidak mesti bulan agustus kadang juga bulan September, pokoknya setiap 14 bulan di langit dan ini wajib dilaksanakan tiap tahun," ungkapnya, Kamis (31/8/2023).

Ia juga membeberkan tujuan diadakannya pesta panen ini ialah untuk menjaga persatuan, kekompakan serta menjaga budaya yang sudah ada agar tidak hilang.

Untuk diketahui, warga setempat masih mempercayai apabila tidak diadakan tradisi ini atau ada kesalahan dalam penyelenggaraannya maka panen tidak akan berhasil dan buaya yang berada di sungai akan sering naik ke daratan sehingga memangsa korban. (B)

Penulis: Rina Gayatri

Editor: Adinda Septia Putri

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga