Hasma, Seorang Ibu yang Selalu Bawa Anak Saat Memulung
Reporter
Minggu, 23 Oktober 2022 / 4:22 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Tiga orang tampak berjalan menyusuri jalan raya menjelang siang. Keberadaan pemulung yang menyusuri jalan-jalan Kota Kendari memang lebih mudah dilihat akhir-akhir ini.
Bahkan tak jarang ada anak kecil yang ikut orang dewasa melakukan pekerjaan tersebut, atau orang tua yang memulung dengan membawa anak kecilnya.
Seperti Ibu Hasma (50) ini, pergi memulung dengan membawa anak dari pagi hingga sore dengan hanya berbekal air minum.
Ibu 6 anak ini bekerja sebagai pemulung sejak beberapa tahun terakhir ketika suaminya meninggal dunia, ia berjalan kaki mencari barang bekas dan rongsokan di seputar Kota Kendari. Hal itu dimulai dari Jalan Banteng Anduonohu ke Bundaran Gubernur, hingga menyusuri jalan-jalan lainnya.
Baca Juga: Jualan Roti Keliling demi Hidupi Keluarga di Jawa
Ibu Hasma yang hanya bisa bekerja sebagai pemulung demi menanggung 2 orang anaknya, juga dirinya.
"Keliling jauh, di mana saja, sampai terisi gerobak," ucapnya saat ditemui, Minggu (23/10/2022).
Ia mengaku, jika anaknya tidak ada yang sekolah, karena tak ada sama sekali biaya untuk menanggungnya, sedangkan hasil memulung tiap hari hanya mencapai Rp 20 ribu.
"Mau sekolah tapi tidak ada juga biaya," ucapnya.
Arlan yang merupakan anak bungsu tengah bersamanya mengaku, setiap hari ikut sang Ibu pergi memulung.
"Iya saya hanya ikut Mama keliling cari barang-barang bekas," ucapnya.
Sementara Ibu Ape yang merupakan teman mulungnya mengatakan, jika mereka terkadang pergi mulung bersama.
Baca Juga: Kisah Nuri, Seorang Ibu yang Selalu Bawa Anak saat Memulung
"Saya biasa disinggahi Ibu Hasma, karena saya tidak punya gerobak jadi saya menumpang," ucapnya.
Diketahui Ibu Hasma mempunyai 6 orang anak, 2 anak ikut bersamanya tinggal di sebuah rumah yang juga bukan miliknya.
Dia dan 2 anaknya hanya menumpang di rumah tempat ia bekerja sebagai pemulung, tepatnya di Jalan P. Antasari dekat penampungan sampah, Sedangkan 4 anaknya ada yang sudah menikah dan ada juga sedang merantau ke daerah orang mencari sumber kehidupan masing-masing. (A)
Penulis: Wa Ode Sunaimi Rahman
Editor: Kardin