Lepas Salat Idul Adha, Pemulung di Baubau Ini Tetap Mengais Rezeki
Harjum Ntry, telisik indonesia
Selasa, 20 Juli 2021
0 dilihat
Abdul Rahim ditengah kegiatannya sedang memulung. Foto: Harjum Ntry/Telisik.
" Abdul Rahim mengaku, dalam hari-harinya ia terus melakukan kegiatan memulung, dan telah dilakukanya sejak 3 tahun silam "
BAUBAU, TELISIK.ID - Meski masih suasana lebaran Idul Adha, Abdul Rahim (42) Warga Keluhkan Tarafu, Kecamatan Batu Poaro, Baubau, tetap menjalankan aktivitas sebagai memulung, Selasa (20/7/2021).
Abdul Rahim mengaku, dalam hari-harinya ia terus melakukan kegiatan memulung, dan telah dilakukanya sejak 3 tahun silam.
Sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai buruh penggali sumur di beberapa tempat, mengikuti orang-orang yang mengajaknya.
Namun seiring berjalannya waktu, ia tidak lagi diajak untuk menggali sumur. Akhirnya ia pun memutuskan menjalani hari-harinya sebagai memulung.
Baginya, lebaran Idul Adha hari ini merupakan peluang, untuk mendapatkan tambahan hasil mulungnya.
"Kalau saya cari hari ini, kesempatan buat saya. Karena kalau tidak cari hari ini, besok atau lusa nanti habis," katanya kepada Telisik.id saat ditemui di seputaran jl. Erlangga Kota Baubau, Selasa (20/7/2021).
Hal tersebut terpaksa ia lakukan demi memenuhi kebutuhan hari-harinya. Ia mengaku, karena desakan ekonomi membuat tak lelah berupaya, baginya asal sehat dan kegiatan halal ia tak malu untuk memulung.
"Kadang sore berasap, pagi tidak. Atau pagi berasap, sore tidak. Artinya lantaran miskinnya jadi begitulah. Daripada kita minta-minta, kita masih bisa jalan begini, malu hati juga kita minta-mint. Akhirnya begitumi kata orang banting tulang asal halal," jelasnya.
Baca Juga: Marak Pembunuhan di Kawasan Industri Morosi, Polisi Bentuk Crisis Center
Baca Juga: Aktivis Teatrikal Greenpeace Indonesia Heran Aksinya di Gedung KPK Berbuntut Panjang
Abdul Rahim anak sulung dari 4 orang bersaudara kini, tinggal di kediaman keluarga dekatnya di Kota Baubau.
Dalam sehari-hari, dari hasil jualan gelas plastik mineral tidak menentu. Kadang Rp 15 ribu, Rp 20 ribu atau Rp 25 ribu.
Lebih lanjut, ia juga mengaku selama ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Tidak tau besok atau kapan, kemarin dan sekarang ini tidak ada. Hanya kadang dikasi orang di pinggir-pinggir," ujar Rahim sembari pergi dan melanjutkan aktivitasnya. (C)
Reporter: Harjum Ntry
Editor: Fitrah Nugraha