Ibu di Konawe Curhat Anaknya Gagal Lulus Paskibraka Nasional, Kesbangpol: Itu Hasil Seleksi

Sigit Purnomo

Reporter

Jumat, 14 Juli 2023  /  3:14 pm

Doni Armansa saat proses seleksi paskibraka tingkat nasional, yang dinyatakan tidak lukus. Foto: Facebook Samsuani

KONAWE, TELISIK.ID - Viral seorang ibu di Kabupaten Konawe curhat di media sosial Facebook miliknya, terkait anaknya yang gagal ikut paskibraka di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Dalam curhatannya, ibu yang diketahui bernama Samsuani itu menyebut, jika anaknya Doni Amansa siswa SMAN 1 Unaaha, telah dinyatakan lulus untuk ikut paskibraka di Jakarta mewakil Sulawesi Tenggara.

Namun, setelah tiga hari mengikuti pembekalan dan akan diberangkatkan, nama Doni telah digantikan oleh siswa asal Kota Baubau. Pergantian nama anaknya tersebut membuat Samsuani sangat kecewa.

Selaku orang tua siswa, Samsuani pun menduga pergantian nama anaknya untuk mewakili Sulawesi Tenggara di Jakarta, ada campur tangan oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga: Tuntaskan Polemik Pilkades, Pemkab Muna Tunggu Perintah Kemendagri

Menanggapi hal tersebut Sekda Konawe, Ferdinand Sapan mengatakan, pada dasarnya siapapun yang terpilih itu merupakan wakil Sulawesi Tenggara yang terbaik.

Namun kata Ferdinand, patut disayangkan kalau dalam prosesnya ada perlakuan yang subjektif, sehingga Doni Amansa asal SMAN 1 Unaaha Kabupaten Konawe harus digugurkan.

"Keterwakilan mereka (Doni Amansa) akan memberikan kebanggaan bagi kami di Konawe, terlebih orang tua siswa tersebut," ujar Ferdinand.

Menurutnya, kejadian seperti itu nantinya akan memberi dampak yang tidak baik bagi generasi muda, terutama yang masih di tingkat pelajar.

Oleh karenanya Ferdinand berharap, ke depannya Peraturan Pemerintah Nomor  51 Tahun 2022 tentang Program Paskibraka beserta aturan pelaksanaannya betul-betul dilaksanakan sebagaimana yang seharusnya.

"Kalau itu dilaksanakan pasti akan menghasilkan paskibraka yang hebat dari segi mental, wawasan kebangsaan, jasmani dan pengetahuan yang ke depan akan menjadi aset daerah. Tapi kalau subjektif berarti untuk memenuhi kepentingan jangka pendek saja yang motivasinya kita tidak tahu," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Sulawesi Tenggara, Harmin Ramba mengatakan, saat pelaksanaan pembekalan di Hotel Kubra, pihaknya baru mengumumkan 4 besar bukan rangking 1, 2, 3 dan 4, tetapi baru 4 besar.

"Jadi yang di Hotel Kubra itu seleksi terakhir dan juga pemantapan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.

Terkait postingan yang viral di media sosial Harmin menegaskan, pihaknya dan panitia belum pernah mengumumkan dari 4 besar itu siapa yang akan dikirim ke Jakarta.

"Kok tiba-tiba langsung mencap anaknya masuk 2 besar dan mau dikirim, berarti dia sudah mendahului pihak panitia seleksi dong, kalau kita mau keberatan bisa saja," ucapnya.

Ia menjelaskan untuk nilai hasil tes terakhir sudah keluar, dan itu dilaksanakan oleh tim, tidak langsung keluar nilai begitu saja, tetapi ada proses tes yang dilalui.

Sebelumnya, lanjut Harmin pihaknya sudah lakukan tes terbuka, online dan itu semua memiliki prosedur.

Baca Juga: Ini Pemenang Cipta Lagu Hymne dan Mars Muna Barat

Ia juga mengatakan, unsur tim seleksi berasal dari beberapa kalangan seperti kesehatan pihak RS Bahteramas, RS Jiwa, Polda, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

"Itu semua tim, serta semua itu orang-orang yang terpilih dari lembaganya masing-masing," tambahnya.

Ia mengatakan untuk penilaian hasil seleksi yang tertinggi sudah itu yang akan dibuatkan surat keputusan hubernur, lalu dikirim ke Pusat.

"Untuk namanya sudah ada 2 orang dan itu sesuai dengan hasil seleksi dan tabulasi angka yang dilakukan oleh tim," pungkasnya. (B)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS