Ini Alasan Mengapa Istigfar dapat Mengampuni Dosa dan Mencegah Terjadinya Azab
Reporter
Jumat, 04 Juni 2021 / 10:49 am
KENDARI, TELISIK.ID - Istigfar (permohonan ampun) merupakan kalimat penyelamat. Artinya, kalimat yang mampu menyelamatkan manusia dari ancaman azab Allah.
Dikutip dari Republika.co.id, istigfar adalah masdar (infinitif) dari kata kerja istigfara yastagfiru (memohon ampun). Materi dasarnya adalah gafara yang berarti menutupi. Jadi, kata al-ghafru berarti penutupan. Kata al-gafru dan al-gufranu wa magfiratan wa gufranan , maknanya Allah mengampuni dosanya.
Al-gafru, al-gaffar dan al-gaffir (maha pengampun) adalah bagian dari nama Allah yang baik, maknanya adalah yang maha menutupi dosa hamba-Nya, yang memaafkan segala kesalahan dan dosa mereka.
Mengapa harus beristigfar?
Manusia tidaklah ma'shum (terjaga) dari kesalahan dan perbuatan dosa berdasarkan tabiat kemanusiaannya. Dan lagi, musuh manusia teramat banyak, di antaranya adalah nafsu yang bersemayam dalam dirinya dan yang menjadikannya indah dalam pandangan matanya, serta menyuruhnya pada keburukan.
Allah SWT berfirman pada Al-Qur'an Surah Al-Anfal ayat: 33
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. (Al Anfal:33)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Allah SWT mengabarkan, bahwa Dia Allah SWT tidak akan mengazab orang yang beristigfar (memohon ampun dari dosa). Karena istigfar itu akan menghapus dosa yang dosa itu sendiri merupakan penyebab datangnya azab, sehingga azab itupun sirna dengan cepat."
dikutip dari Majmu' al Fatawa 8/163-10/255.
Setan juga musuh bebuyutan yang selalu mengintai manusia untuk mengiringnya menuju jurang kebinasaan. Selanjutnya hawa nafsu yang selalu menghalang-halangi di jalan Allah. Musuh berikutnya adalah dunia dengan segenap tipuan dan perhiasannya. Seorang yang ma’shum adalah orang yang dilindungi oleh Allah. Maka, jauhilah sikap gegabah dan bosan dalam menjalankan ketaatan, serta sikap lalai di hadapan Allah SWT. Karena Nabi bersabda yang diriwayatkan Abu Hurairah.
“Demi Allah, seandainya kalian tidak dosa tentu Allah akan menyingkirkan kalian semua dan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah dan Allah mengampuni mereka”. (HR.Muslim).
Baca Juga: Lakukan Hal Ini untuk Bahagiakan Orang Tua
Akan tetapi ada satu masalah yang mesti diperhatikan yakni bahwa banyak orang yang meyakini bahwa istigfar itu hanya dilakukan dengan lisan. Salah seorang dari mereka membaca “Astagfirullah (aku memohon ampun kepada Allah)”. Namun, kemudian tidak ada bekas yang ditinggalkan kalimat ini di dalam hati, sebagai mana tidak ada pengaruhnya yang bisa disaksikan pada anggota badan. Istighfar semacam ini pada hakikatnya adalah pebuatan para pendusta.
Dahsyatnya Kekuatan Istigfar
Istigfar memiliki banyak buah dan faedah besar yang diperoleh orang yang taufik dari Allah SWT, yang mendapat ilham untuk melakukan istigfar, penyerahan diri dan taubat kepada-Nya. Faedah-faedah yang penuh berkah tersebut dilansir dari Abdurrab islamic school.sch.id di antaranya adalah:
1. Istigfar sebagai penyebab datangnya rezeki
Istigfar adalah salah satu penyebab terpenting dan terbesar bagi datangnya rezeki berkat karunia Allah SWT. Di dalam Surah Nuh (71): 10-12 dan Surah Hud (11): 52.
Di dalam ayat-ayat tersebut Allah menjanjikan hal-hal berikut sebagai balasan bagi istigfar yang selalu dibaca;
Turunnya hujan secara lebat dan berturut-turut, kebun-kebun dan tanaman hijau, sungai-sungai yang mengalir dengan air segar.
2. Istigfar sebagai penyebab diampuninya dosa
Sesungguhnya Al-Qur'an menunjukkan kalian perihal penyakit dan obat kalian. Penyakit kalian adalah dosa, sedangkan obat kalian adalah istigfar.
Jadi, istigfar merupakan faktor penyebab diampuninya dosa, dihapuskannya kesalahan, dan dileburnya berbagai keburukan.
3. Istigfar mencegah hukuman dan azab sebelum menimpa
Salah satu kaidah yang sangat terkenal adalah ”Mencegah lebih baik dari pada mengobati”.
Di antara buah istigfar adalah bahwa Allah menjadikan sebagai faktor penyebab diangkatnya azab dan hukuman sebelum keduanya menimpa.
4. Istigfar sebagai penyebab diangkatnya derajat orang yang sudah meninggal
Sebagaimana istigfar bermanfaat bagi manusia selagi di dunia, ia juga menjadi penyebab diangkatnya derajat manusia di surga.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, berkata, Rasullulah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hambaku yang saleh di surga. Lalu si hamba berkata, ” Wahai rabbku, dari manakah aku mendapatkan derajat ini? Allah berfirman, Disebabkan oleh permohonan ampun anakmu untukmu.” (HR.Ahmad).
"Istigfar adalah meminta ampun kepada Allah dan bukan hanya kita saja yang laksanakan tapi Nabi kita Muhammad SAW yang dijamin masuk surga di hadapan Allah SWT," ujar Drs. Maswar, Kepala KUA Kabaena Utara, Senin (31/5/2021)
Lebih lanjut, Drs. Maswar mengatakan, Nabi dalam satu hari Istigfar 70 kali dan ada yang 100 kali. Itu Nabi, apalagi kita. Maka, janganlah kita sombong dalam kehidupan ini. Setiap saat kita usahakan ucapkan istigfar kepada Allah SWT terhadap dosa-dosa yang kita lakukan, dan telah dijelaskan di dalam Al-Qur'an Surah Nuh ayat 9-12.
"Ya, Rasul sudah lama kami menikah tapi, tidak punya anak. Maka Rasul mengatakan istigfar, kemudian yang lain datang, Ya Rasul kami punya dagangan sudah tidak lancar lakunya. Rasul mengatakan lagi istigfar, lalu datang lagi yang lain dan bertanya, kami punya pertanian mengalami kekeringan maka Rasul mengatakan istigfar. Kemudian datang lagi bertanya tanaman kami sudah tidak berbuah Rasul menjawab lagi dengan jawaban yang sama, istigfar. 4 pertanyaan 1 jawaban yaitu istigfar," kata Drs. Maswar. (B)
Reporter: Irawati
Editor: Haerani Hambali