Ini Alasan Wanita Melakukan Orgasme Palsu

Ahmad Sadar

Reporter

Sabtu, 10 Oktober 2020  /  7:55 pm

Pasangan wanita dan pria. Foto: Repro Google

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu indikator kepuasan seksual yang mestinya sama-sama diraih pria maupun wanita saat bercinta adalah orgasme.

Namun sayangnya, tak semua wanita mengalami orgasme, bahkan beberapa di antaranya memalsukannya.

Apa alasannya sehingga wanita sering melakukan hal tersebut? Ini jawabannya. Dilansir dari KlikDokter.com, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal medis “Archives of Sexual Behavior” mengeksplorasi prevalensi wanita yang pernah memalsukan orgasme dalam hidupnya. 

Studi tersebut melibatkan 1.008 wanita usia 18 sampai 94 tahun, yang merespons survei di internet yang dijaga kerahasiaannya. Para partisipan sebagian besar heteroseksual dan semuanya hidup di Amerika Serikat (AS).

Hasil studi menunjukkan, 58,8 persen partisipan melaporkan pernah memalsukan orgasme dalam hidupnya.

Baca juga: Kendari Undercover: Menjajaki Lorong Penuh Lendir di Kota Kendari

Studi tersebut mengungkap, alasan tersering wanita memalsukan orgasmenya yaitu karena Ingin pasangannya merasa sukses dalam bercinta dengan nilai presentase 51,1 persen, alasan selanjutnya Ingin seks segera berakhir karena merasa capek, yaitu dengan nilai presentase 44,6 persen.

Dan alasan yang terkahir wanita memalsukan orgasmenya, karena menyukai pasangan seksnya dan tak ingin mengecewakan yaitu dengan nilai presentase 37,7 persen.

Melakukan orgasme palsu itu tak mudah, lo! Pasalnya, disebutkan oleh dr Valda Garcia dari KlikDokter, ada beberapa tanda-tanda khas orgasme wanita seperti laju pernapasan meningkat, peningkatan tekanan darah, bagian wajah hingga leher memerah, vagina mengejang, perubahan pada payudara, kontraksi pada rahim dan vagina.

Meski tak semua wanita mengalaminya, lanjut dr Valda, tetapi beberapa pria memiliki pengetahuan yang cukup akan orgasme wanita.

"Bila sampai ketahuan memalsukan orgasme, bukan hanya suasana jadi tak enak, tetapi bisa memicu konflik. Dari pada mengambil risiko karena keseringan akting orgasme, sebaiknya komunikasikan dengan pasangan," pungkasnya. (C)

Reporter: Ahmad Sadar

Editor: Kardin

TOPICS