Mengenal Ilmu Doti Khas Sulawesi, Sarana Balas Dendam Diangkat ke Layar Lebar

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 24 Juli 2025
0 dilihat
Mengenal Ilmu Doti Khas Sulawesi, Sarana Balas Dendam Diangkat ke Layar Lebar

" Film ini mengangkat kisah tentang ilmu hitam khas Sulawesi bernama Doti "

KENDARI, TELISIK.ID - Film Doti, Tumbal Ilmu Hitam mulai tayang di bioskop pada 24 Juli 2025. Film ini mengangkat kisah tentang ilmu hitam khas Sulawesi bernama Doti.

Cerita dalam film ini menggambarkan sisi kelam dari praktik mistis yang masih dipercaya sebagian masyarakat. Film ini disutradarai oleh Bayu Pamungkas dan dibintangi oleh Ahmad Pule, Sri Herawati, Billy Boedjanger, hingga Anita Tanjung.

Tokoh utama dalam film ini adalah Ikhsan, seorang pemuda yang kembali ke kampung halamannya di Jonjo, Sulawesi Selatan. Ia kembali setelah 15 tahun untuk menziarahi makam ayahnya, yang dulu dituduh sebagai dukun Doti.

Namun, kepulangannya justru memicu kembali konflik lama dan rentetan kejadian misterius di desa.

Sinopsis Cerita: Teror Doti dan Rahasia Masa Lalu

Melansir Marketers, Kamis (24/7/2025), Ikhsan datang ke Jonjo dan menemukan makam ayahnya terbengkalai. Ia membersihkannya dan merawat kembali mushola yang lama tidak digunakan.

Sejak saat itu, berbagai peristiwa ganjil terjadi. Warga desa mulai meninggal secara misterius, tanpa sebab yang jelas. Kecurigaan mengarah pada kehadiran Ikhsan yang dianggap membawa sial.

Seorang dukun kuat bernama Daeng Rewa menuduh Ikhsan sebagai penyebab teror tersebut. Ia menggunakan ilmu Doti untuk menyingkirkan Ikhsan.

Namun, serangan itu malah berbalik. Daeng Rewa akhirnya ditemukan tewas secara misterius. Hal ini membuka fakta baru bahwa Daeng Rewa terlibat dalam kematian ayah Ikhsan, yaitu Daeng Rate.

Baca Juga: Mistik: Cerita Horor Driver Taksi Online Antar Penumpang ke Kuburan, Panik Lihat Belakang

Doti, Ilmu Hitam Asal Sulawesi yang Masih Dipercaya

Ilmu Doti merupakan praktik ilmu hitam yang dikenal di berbagai wilayah Sulawesi. Doti dipercaya digunakan untuk mencelakai orang lain secara supranatural, biasanya sebagai bentuk balas dendam. Menurut budayawan dari Universitas Hasanuddin, Firman Saleh, Doti adalah sejenis mantra yang biasanya dibacakan dalam hati.

"Doti menjadi salah satu mantra yang dibacakan baik itu secara gamblang. Tapi jarang yang diucapkan secara langsung begitu, biasanya diucapkan dalam hati," kata Firman, Kamis (24/7/2025).

Mantra-mantra Doti disebut sebagai puisi lama yang dirangkai dari kata-kata tertentu. Tujuannya adalah untuk mewujudkan keinginan buruk, seperti membuat orang jatuh sakit, hilang ingatan, atau bahkan meninggal dunia.

Media yang Digunakan dalam Ritual Doti

Ritual Doti tidak dilakukan sembarangan. Ada syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti darah hewan sebagai persembahan kepada jin. Media lainnya yang digunakan termasuk air, piring, kertas, bahkan benda tajam seperti silet dan jarum.

"Doti itu dibacakanlah mantra biasanya dengan persyaratan menggunakan hewan, biasanya ayam atau darah merpati," jelas Firman.

Di Sulawesi Tengah, air digunakan sebagai media Doti. Air tersebut dibacakan mantra dan dimandikan ke orang yang menjadi sasaran. Di tempat lain, media seperti piring, kertas, dan benda tajam juga sering digunakan dalam praktik Doti.

Jenis-jenis Doti Berdasarkan Dampaknya

Berbagai jenis Doti memiliki dampak yang berbeda-beda, tergantung dari tujuannya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Doti Butiti – Membuat perut korban membesar saat air laut pasang, mengecil saat surut.

2. Doti Ronda – Menyebabkan kulit korban bernanah setelah dimandikan air yang dimantrai.

3. Doti Puntiala – Menyebabkan sakit kepala hebat pada korban.

4. Doti Samauda – Menyebabkan gangguan jiwa, biasanya menyerang perempuan.

5. Doti Jori – Menyebabkan sakit kaki jika menginjak benda yang telah diritualkan.

6. Doti Tofuri – Menyebabkan sesak napas dan sakit dada.

7. Doti Bungga – Menyebabkan kaki bengkak jika tergigit kepiting yang dimantrai.

8. Doti Mata – Menyebabkan mata korban tampak hampir keluar dari rongganya.

Suku Mandar dan Kajang, Dua Suku yang Dikaitkan dengan Doti

Di Sulawesi, dua suku yang sering dikaitkan dengan Doti adalah suku Mandar dan Kajang. Suku Kajang dikenal karena tradisi hidup sederhana dan kepercayaan animisme yang masih bertahan. Sedangkan suku Mandar memiliki reputasi sebagai pemilik ilmu Doti yang sulit disembuhkan.

Menurut Firman Saleh, kedua suku ini ditakuti karena banyak cerita yang menyebutkan kekuatan ilmu mereka.

“Biasanya yang ditakuti orang itu adalah kalau dia terkena ilmu Mandar dan Kajang. Itu mereka itu sangat takuti itu,” jelas Firman.

Baca Juga: Tayangan Versi Uncut Film Gowok Kamasutra Tanpa Sensor, Durasi 2 Jam Lebih Pendidikan Tabu Seks

Doti dalam Pandangan Budaya

Walaupun sering dianggap sebagai tradisi lama, Doti tidak dikategorikan sebagai budaya. Menurut Firman, budaya memiliki konotasi positif, sementara Doti adalah praktik negatif.

“(Doti) ini negatif jadi dia tidak termasuk sebagai budaya. Kalau saya begitu, segala sesuatu yang sifatnya negatif itu bukan budaya tapi itu kebiasaan atau perilaku khusus yang dilakukan oleh orang-orang tertentu,” ucap Firman.

Keberadaan Doti di masa kini sudah mulai jarang terlihat. Meskipun masih ada yang percaya dan mempraktikkannya, namun jumlahnya semakin sedikit seiring perkembangan zaman.

Film Doti, Perpaduan Horor dan Tradisi Lokal

Film Doti: Tumbal Ilmu Hitam mencoba menghadirkan suasana horor dengan nuansa lokal yang kuat. Berbeda dari film horor lain yang banyak mengambil latar Jawa, film ini menghadirkan budaya Sulawesi dengan bahasa, adat, dan cerita mistisnya.

Penonton bisa menyaksikan film ini di jaringan bioskop seperti XXI, CGV, dan Cinepolis. Kehadiran film ini diharapkan bisa memperkenalkan kisah-kisah lokal yang jarang diangkat, serta memberikan pandangan baru terhadap kepercayaan masyarakat terhadap ilmu seperti Doti. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga