Kendari Undercover: Menjajaki Lorong Penuh Lendir di Kota Kendari
Ahmad Sadar, telisik indonesia
Sabtu, 10 Oktober 2020
0 dilihat
Ilustrasi bisnis lendir. Foto: repro google
" Iya banyak pelangganku, ada juga yang masih SMP kita sering tidur berdua, kalau tempat mainnya, kami sediakan. Tapi bisa juga di kost-kostan, sesuai saja kesepakatan dong mas. "
KENDARI, TELISIK.ID - Remang serta tak ada lampu jalan, begitulah kondisi lorong penuh lendir ini.
Tampak didapati di sana beberapa wanita yang sedang asik nangkring di pinggir jalan lorong itu.
Sesuai Informasi yang didapatkan sebelumnya, lorong tersebut diduga menjadi tempat bisnis lendir bagi para penikmat cinta dan ternyata benar adanya. Lorong penuh lendir ini berada di kawasan Jalan Wayong Kecamatan Wua-wua Kota Kendari.
Dari pantauan Telisik.id, para wanita yang sedang asik nagkring tersebut berjumlah empat orang, salah satu dari mereka mencoba mendekat dengan pandangan tajam, sebut saja Rindu (Nama disamarkan).
"Cari siapa?" tanya Rindu dengan suara lembutnya. Jika ditaksir, usia wanita tersebut berkisar 30 tahun, tampak ia mengenakan minidres tipis dengan rok pendek saat itu.
Baca juga: Dinner Bareng Mertua, Tank Top Nia Ramadhani Disorot
Tanpa basa basi, wanita berparas cantik ini pun langsung menawarkan diri untuk bercinta.
"Kalau mau, aku Rp 250 ribu," ucap Rindu sesekali ia menggerakan kening kananya. Selain menawarkan diri, Rindu juga menawarkan teman-temanya.
"Aku tiap malam di sini, kalau mau tinggal datang saja, di situ juga banyak teman-temanku, tapi beda-beda harganya sesuai kesepakatan," ungkapnya.
Bahkan lanjut Rindu, ia mengaku mempunyai pelanggan seorang anak remaja yang masih duduk di bangku SMP.
"Iya banyak pelangganku, ada juga yang masih SMP kita sering tidur berdua, kalau tempat mainnya, kami sediakan. Tapi bisa juga di kost-kostan, sesuai saja kesepakatan dong mas," ungkapnya.
Baca juga: Dicurigai Hasil Operasi, Maria Vania Beber Perubahan Bentuk Payudara
Setelah kemudian mengobrol dengan Si Rindu ini, Telisik.id, pun kembali menjajaki kawasan lorong itu.
Tak jauh dari sana, kami pun mendapati sorang wanita yang saat itu sedang duduk sambil menyilangkan kaki tepat di sebuah kiost pinggir jalan lorong tersebut.
"Sini mas Rp 200 ribu saja," kata wanita itu, sesekali ia melambaikan tangan seolah mengajak ke semua pengendara nan lewat.
Sebelumnya, tempat di kawasan lorong ini, pernah dilakukan penggusuran pada tahun 2016 oleh Pemerintah Kota Kendari, sebab sangat meresahkan masyarakat.
Namun faktanya, hingga sekarang di lorong tersebut masih subur dengan bisnis penuh lendirnya. (A)
Reporter: Ahmad Sadar
Editor: Kardin