Ini Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga

Haerani Hambali

Reporter

Sabtu, 20 Juli 2024  /  1:53 pm

Rasulullah SAW sungguh mengutamakan perdamaian di antara manusia dan menghindari segala perselisihan dan pertengkaran. Foto: Repro Sindonews.com

KENDARI, TELISIK.ID - Nabi Muhammad SAW berpesan untuk selalu menjaga kelembutan hati dan istiqomah dalam melaksanakan amal ibadah. Beliau SAW sungguh mengutamakan perdamaian di antara manusia dan menghindari segala perselisihan dan pertengkaran.

Dikutip dari Republika.co.id, perdamaian di antara sesama manusia menjadi kunci terbukanya pintu surga. Rasulullah SAW bersabda:

"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis dan akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali dua orang laki-laki yang memusuhi saudaranya. Maka dikatakan, 'Tangguhkan amal kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.'" (HR Muslim).

Tentang hal ini, Allah SWT juga telah menegaskan tali persaudaraan yang terjalin di bawah naungan Islam. Sesama orang yang beriman adalah bersaudara. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”(QS Al-Hujurat ayat 10).

Melansir NU Online, dijelaskan dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

Artinya: Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturahmilah, salatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai.  

Baca Juga: Keutamaan dan Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Berdasarkan hadis tersebut, ada 4 amal yang dapat menjadi pintu agar bisa masuk surga.

1. Menebar Salam

Menebarkan perdamaian bisa diawali dengan memberi ucapan salam kepada saudara kita, yaitu: Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh yang artinya keselamatan, rahmat, dan berkah Allah SWT semoga tercurahkan untukmu. 

Lazimnya ucapan salam ini akan dijawab oleh saudara kita dengan jawaban: Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh yang artinya bagimu keselamatan, rahmat dan berkah Allah SWT. 

Ucapan tersebut tampak sepele, namun memiliki makna yang mendalam. Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian, kasih sayang dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama muslim. 

Kata salam juga menjadi kunci yang ampuh untuk menghilangkan permusuhan, kebencian, dan kerenggangan di antara sesama. Karena itu, Islam sangat menganjurkan untuk saling mengucapkan salam, tujuannya adalah mewujudkan kerukunan dan kedamaian di antara sesama.  

2. Memberi Makan

Selain menafkahi keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi Muhammad SAW menganjurkan bersedekah, terutama bagi orang yang membutuhkan. Mengapa memberikan makanan dapat menghantarkan kita menuju surga? Karena orang yang senang memberikan makanan adalah orang yang dekat dengan surga.

Sebagaimana riwayat Imam Turmudzi dalam Sunan Turmudzi, juz 3 halaman 407 disebutkan:

Artinya: Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. 

3. Jalin Silaturahmi dan Persaudaraan

Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam kitab Mustadrok ala Shahihain, juz 2 halaman: 563, dengan sanad yang shahih Nabi bersabda:

Baca Juga: Rentetan Peristiwa Penting di Bulan Muharram, dari Diterimanya Taubat Nabi Adam hingga Tragedi Karbala

Artinya: Tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya. Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai Rasulullah? Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang menghalangimu, engkau memaafkan orang yang mendzalimimu, dan engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturahmi denganmu. Sahabat bertanya, jika saya melakukannya, apa yang saya dapat wahai Rasulullah? Nabi bersabda: Engkau akan dihisab dengan hisab yang ringan dan Allah akan memasukkanmu ke surga dengan rahmat-Nya.   

4. Salat Malam 

Salat malam menjadi salat spesial karena dilakukan di waktu banyak orang beristirahat dan lalai dari berzikir kepada Allah. Salat malam juga menjadi indikasi seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu ini banyak orang beristirahat.

Sehingga bagi orang yang menjalankan ibadah di waktu malam mendapatkan ganjaran yang lebih, terutama oleh Nabi disabdakan sebagai orang yang akan masuk surga dengan tanpa kesulitan. 

Nabi juga bersabda: Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama salat sesudah salat wajib adalah salat malam. (HR. Muslim No. 1163). (C)

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS