Ini Tips Atasi Stunting dari Dinas P2KB

Erni Yanti

Reporter

Selasa, 29 Agustus 2023  /  8:51 pm

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana membeberkan tips atasi stunting di Kendari. Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP2KB, memberikan tips atasi stunting di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Penekanan angka stunting itu dilakukan melalui beberapa giat, salah satunya pemberian bantuan kepada Kader Bina Keluarga Balita (BKB).

Bantuan tersebut berupa alat bermain anak yang menjadi salah satu upaya pemerintah menekan angka stunting.

Penyerahan bantuan berlangsung dalam kegiatan Temu Kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP), terdiri dari kader PPKBD, Sub PPKBD, BKB, PKB, dan PLKB.

Kepala Bidang Pendudukan, Penyuluhan, dan Pergerakan, Haris mengatakan, pemberian bantuan bertujuan untuk mendukung BKB dalam upaya angka stunting di Kendari.

Baca Juga: BKKBN Masif Turunkan Stunting 4 Kabupaten di Sulawesi Tenggara

"Bantuan ini berupa alat bermain anak yang mendukung tumbuh kembang, merangsang kecerdasan kognitif dan sosial anak-anak," kata Haris kepada Telisik.id, Selasa (29/8/2023).

Tumbuh kembang anak menjadi objek penurunan stunting. Sehingga dilakukan melalui pola asuh orang tua dalam mendidik anak.

Pola asuh yang baik akan membentuk kecerdasan dan tumbuh kembang anak secara optimal.

Olehnya, Haris mengajak masyarakat untuk menurunkan angka stunting dengan memperhatikan kesiapan saat menikah, karena akan berpengaruh terhadap reproduksi dan tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Kepala BKKBN Pusat Beber 3 Cara Percepat Turunkan Stunting di Sulawesi Tenggara

Penjabat Pj Wali Kota, Asmawa Tosepu menyampikan, berdasarakan hasil survei status gizi di Indonesia para tahun 2022, angka stunting di Kota Kendari mengalami penurunan yang sangat signifikan.

"Ini tentu merupakan bagian kerja keras kita semua," tuturnya.

Dilansir dari hatnegriku.kemenkes.go.id, Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1/2023) di mana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam forum tersebut stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis.

“Oleh sebab itu target yang saya sampaikan 14% di tahun 2024. Ini harus bisa kita capai, saya yakin dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama,” ucap Jokowi. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS