Darurat Stunting, Sultra Masuk Daftar Lima Besar Nasional

Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Kamis, 27 Januari 2022
0 dilihat
Darurat Stunting, Sultra Masuk Daftar Lima Besar Nasional
Ilustrasi stunting pada anak. Foto: Repro idntimes.com

" Kasus stunting pada anak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) alami penurunan dengan nilai 0,8 persen dari tahun 2018 "

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus stunting pada anak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) alami penurunan dengan nilai 0,8 persen dari tahun 2018. Angka itu turun menjadi 30,2 persen di tahun 2021.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar mengatakan, Sultra masih darurat masalah stunting anak.

"Penurunannya terbilang sangat kecil, dan Sultra masih masuk ke dalam lima besar se-Indonesia," ucap Asmar, Rabu (26/1/2022).

Ia mengatakan, hal ini masih menjadi persoalan sehingga membutuhkan strategi untuk dapat menangani kasus stunting di Sultra.

"Kami menggandeng Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, juga membentuk tim khusus (TPPS) dalam penurunan masalah stunting untuk masing-masing kabupaten/kota," ucapnya.

Penurunan kasus stunting, lanjutnya, bukanlah hal yang sederhana untuk ditangani oleh Dinas Kesehatan dan BKKBN sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi dari lintas sektor lainnya.

"Ada dua intervensi dalam kasus stunting, yaitu spesifik dan sensitif," katanya.

Asmar juga mengungkapkan, penyebab masalah stunting pada anak dikarenakan oleh pola makan masyarakat yang lebih menyukai makanan cepat saji, padahal jenis makanan tersebut belum tentu dapat memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh.

"Persoalannya, salah satu masalah kesehatan itu kurang konsumsi ikan. Ikannya dijual di pasar, hasilnya dipakai beli mie untuk di makan," ujarnya.

Untuk diketahui, penyumbang kasus stunting terbesar berasal dari kabupaten Buton Selatan dengan persentase 45 persen, menyusul Buton Tengah, dan Konawe Kepulauan.

Baca Juga: Hemoglobin

Sehingga, Kepala Perwakilan BKKBN Sultra itu menuturkan, pihaknya hingga saat ini masih berupaya menurunkan kasus stunting di Sultra.

"Kami target tahun 2024 masalah stunting turun hingga menyentuh angka 14 persen," tuturnya.

Senada, Kepala Bagian (Kabag) Koordinasi Bidang Advokasi, Data, dan Informasi BKKBN Sultra, Agus Salim mengucapkan, tumbuh kembang anak dimulai dari ayah dan ibunya, bahkan dipersiapkan saat menjadi calon pengantin.

"Kami bekerjasama dengan Kemenag untuk calon pengantin, sebelum menikah, terlebih dahulu mengisi Elektronik Siap Hamil," ucapnya.

Sebelum menikah, sambungnya, dilakukan pengecekan Hemoglobin (Hb) dengan ketentuan minimal 11, lingkar lengan atas minimal 23,5 cm, serta pengukuran tinggi dan berat badan pada kedua calon pengantin.

Baca Juga: Warkop dan Rumah Makan di Kendari Disiapkan untuk Sambut Tamu HPN

"Ini sebagai deteksi dini kekurangan gizi, karena nanti ketika sang Ibu hamil, bisa berdampak pada janin," pungkasnya. (B)

Reporter: Apriliana Suriyanti

Editor: Kardin

Baca Juga