Istri Tolak Balik ke Rumah, Suami di Bombana Berusaha Bunuh Diri
Reporter
Senin, 23 Desember 2024 / 7:00 pm
BOMBANA, TELISIK.ID - Upaya bunuh diri seorang petani berinisial KB (31) berhasil digagalkan pada Minggu (22/12/2024) dini hari di Desa Kalaero, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
KB nekat mencoba mengakhiri hidupnya setelah menghadapi konflik rumah tangga dan tekanan ekonomi berat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula ketika KB mendatangi rumah iparnya. KB bermaksud mengajak istrinya, GS (26), kembali ke rumah.
Baca Juga: Puskesmas Bero Dominasi Kasus Stunting di Muna Barat
Namun, ajakan tersebut ditolak dengan alasan sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Setelah gagal mengajak istrinya karena mendapat penolakan, KB kembali ke rumahnya. Tak lama setelah itu, ipar KB yang curiga memutuskan untuk menyusulnya. Saat tiba, sang ipar menemukan KB sedang mempersiapkan tali untuk gantung diri.
Ipar KB segera melaporkan situasi tersebut ke Pos Pam Lantari Jaya. Delapan petugas dari Pos Pam langsung merespons dan tiba di lokasi pada Senin (23/12/2024) dini hari pukul 00.20 WITA. Mereka mendobrak pintu rumah dan menemukan KB dalam situasi kritis.
“KB kami temukan berdiri di atas kursi dengan tali melilit leher,” ungkap Kapospam Lantari Jaya, Ipda Prasetyo Nento, dalam keterangan tertulisnya kepada telisik.id, Senin (23/12/2024).
Petugas langsung memotong tali menggunakan parang dan menenangkan KB yang saat itu dalam kondisi emosi. Prasetyo mengungkapkan, konflik rumah tangga KB memuncak sejak GS meninggalkan rumah.
Baca Juga: Masalah Ekonomi Picu Ratusan Istri Usia Muda Gugat Cerai Suami ke PA Kolaka
“Istrinya menolak kembali karena mengaku sering menjadi korban KDRT. GS juga mengungkapkan bahwa KB pernah membakar rumah mereka,” jelas Prasetyo.
KB kemudian dibawa ke Polsek Lantari Jaya untuk mendapatkan pendampingan. Upaya mediasi dilakukan dengan mempertemukan KB dan GS, namun GS tetap menolak kembali. Trauma akibat kekerasan menjadi alasan utama GS menolak ajakan suaminya.
“Pendekatan humanis sangat penting dalam menangani kasus seperti ini,” tambah Prasetyo.
Petugas memberikan dukungan psikologis kepada KB untuk mencegah tindakan serupa di kemudian hari. Mediasi dengan keluarga juga dilakukan untuk mencari solusi. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS