ITK Avicenna dan Universitas Mandala Waluya Latih Siswa SMA Al-Qur'an Wahdah Islamiyah Kendari Jadi Kader Kesehatan
Reporter
Sabtu, 04 Oktober 2025 / 8:05 pm
Tim PKM ITK Avicenna dan Universitas Mandala Waluya memberikan pelatihan bagi Siswa SMA Al-Qur’an Wahdah Islamiyah Kendari tentang pengelolaan UKS dan edukasi kesehatan, Sabtu (4/10/2025). Foto : Zulkifli Herman T/Telisik
KENDARI, TELISIK.ID – SMA Al-Qur’an Wahdah Islamiyah Kendari menjadi lokasi pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang digagas oleh tim dosen dari Institut Teknologi dan Kesehatan (ITK) Avicenna dan Universitas Mandala Waluya.
Program yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) ini bertujuan memperkuat kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sekaligus melatih siswa menjadi kader kesehatan sekolah.
Ketua tim pelaksana PKM, Dustan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat peran UKS sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar di lingkungan sekolah.
“Di sekolah ini sebenarnya sudah ada UKS dan para pembinanya, namun fasilitasnya masih terbatas. Melalui program ini kami berupaya menambah fasilitas serta memberikan pelatihan dan edukasi kesehatan kepada siswa,” ungkapnya, Sabtu (4/10/2025).
Baca Juga: Kursi Hery Asiku di Golkar Sulawesi Tenggara Digoyang Figur Baru, DPP Pastikan Ada Penyegaran
Sebagai sekolah berasrama, layanan kesehatan internal sangat dibutuhkan untuk menunjang keseharian para siswa.
Melalui program PKM ini, UKS di SMA Al-Qur’an Wahdah Islamiyah kini dilengkapi berbagai fasilitas baru, seperti kotak P3K lengkap, alat pengukur berat dan tinggi badan, serta obat-obatan dasar untuk penanganan ringan.
“Anak-anak di asrama sangat bergantung pada fasilitas sekolah. Dengan UKS yang kuat, mereka tidak perlu lagi ke puskesmas untuk kasus ringan seperti demam atau terkilir,” jelas Dustan.
Selain memperkuat fasilitas UKS, tim PKM juga memberikan edukasi seputar kesehatan reproduksi, anemia, dan stunting, khususnya kepada para siswi.
Salah satu pemateri, Ns. Al Edy Dawu, dari Institut Teknologi dan Kesehatan (ITK) Avicenna, turut menegaskan pentingnya kemampuan dasar pertolongan pertama bagi siswa.
“Tindakan P3K menjadi penting karena dapat mencegah cedera bertambah parah sebelum mendapat penanganan medis lebih lanjut,” paparnya.
Pemateri lainnya, Agus Kurniawan Putra, dari Universitas Mandala Waluya, menyoroti pentingnya edukasi kesehatan bagi remaja sebagai upaya pencegahan perilaku berisiko.
“Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, mulai dari kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, hingga pola hidup tidak sehat.
Sementara itu, Wakil Kepala SMA Al-Qur’an Wahdah Islamiyah Kendari, Firan Sahid, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelaksanaan program ini.
“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat karena selama ini UKS sudah berjalan, tetapi masih menghadapi beberapa kendala seperti keterbatasan alat dan kurangnya pemahaman siswa dalam memberikan penanganan awal ketika ada teman yang sakit atau cedera,” ujarnya.
Dustan berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga menumbuhkan minat siswa terhadap dunia kesehatan.
“Kami ingin siswa memiliki dasar pengetahuan kesehatan dan menjadi lebih peduli terhadap kebersihan dan keselamatan diri maupun lingkungan sekolahnya,” pungkasnya. (A)
Penulis: Zulkifli Herman Tumangka
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS